Friday, January 19, 2007

Surat Cintaku Untuk PSSI

Saya adalah salah satu orang yang kecewa dengan keputusan official PSSI memecat Tuan Peter Withe, banyak pengamat sepakbola atau bahkan pencinta timnas (yang tidak mengerti "ada apa" di official sebenarnya - saya termasuk didalamnya) menganggap bahwa Tuan Withe telah membawa banyak perubahan pada permainan timnas kita, tapi saya (kalau tidak mau disebut kami) belakangan kecewa setelah official memilih untuk memutuskan Tuan Withe, saya jadi bertanya² apa kita masih seperti anak² yang tidak mengerti apa arti sebuah proses, proses untuk mendapatkan sebuah hasil?

Saya rasa kalau kita mau maju, kita jangan hanya bisa menyalahkan 1 pihak saja (salah sedikit pecat, kita bukan malaikat bung), semua pihak harus intropeksi diri (kita gentle kan), entah itu pemain, pelatih atau official semuanya harus berbenah, harus saling mendukung bukan saling menginjak, sama² membangun dan saling membantu untuk sebuah kemajuan.

Piala Asia sudah didepan mata, bagi saya mungkin pertanyaan yang tepat pasca Piala Asia nanti (jika timnas tercinta kita jadi bulan²an) adalah "Siapa lagi ya yang harus jadi kambing hitam", dan saya adalah orang pertama yang akan menjawab "Nurdin Halid dan Official"

Maaf, saya tidak ingin mengacungkan jari telunjuk saya kepada siapapun, saya memang masih muda dan masih banyak ketidakmengertiaan yang saya miliki tapi saya ingin belajar dewasa, belajar untuk menghargai apa yang disebut dengan proses untuk mencapai hasil, belajar untuk menghargai kerja keras seseorang dengan tidak memandangnya sebelah mata. Saya harap Official PSSI dapat mempertimbangkan keputusan pemecatan Tuan Withe kembali, dan saya selalu berdoa agar Official PSSI mau bersikap gentle untuk meminta agar Tuan Withe kembali melatih timnas tercinta kita (tenang bung, itu bukan sikap yang memalukan, bila semua lapisan masyarakat mencemooh keputusan anda² untuk menarik Tuan Withe kembali melatih timnas, maka saya adalah satu²nya orang yang kagum dan mendukung keputusan anda). Cheers... angkat gelas kita bersulang!! Maju terus persepakbolaan Indonesia.

--
Regards,
Hidayat Sagita


Note : Surat ini udah gw kirim ke E-mail PSSI, Komentar Pemirsa di situs PSSI dan Redaksi DetikSport. Ada yang berniat forward ke media lain?

Thursday, January 18, 2007

Kita Lebih Baik Dari Mereka

Waktu menunjukkan pukul 21:15 wib, badan gw rasanya lemes banget *huaa… tim kesayangan gw kalah :((*, gw baru aja selesai nonton pertandingan Indonesia vs Singapura, di pertandingan ini Indonesia harus menang kalau mau masuk ke babak semifinal, hmm… tapi kenyataan seri harus kita terima di pertandingan ini dan itu berarti kita gak masuk ke babak selanjutnya karena Vietnam yang satu grup dengan kita berhasil menang atas Laos, gw blum tau hasil akhirnya berapa, yang jelas Vietnam berhasil ngebuat gol lebih dari 3, kita sebenernya punya nilai yang sama dengan Singapura dan Vietnam *5 poin* tapi kita tetap kalah di selisih gol, yasud kita tersingkir.

Kalo ngomongin soal permainan sejak pertandingan pertama melawan Laos, abang² kita cukup maen bagus, apalagi tadi, mereka sangat tenang memainkan tempo permainan *padahal pada awal² pertandingan mereka mendapat tekanan yang cukup sporadis dari Singapura*, passing 1-2 yang akurat yang bisa dibilang eye catching, tendangan² jarak jauh yang kencang dan tepat sasaran sampe umpan lambung yang dilepas dari sayap kanan atau kiri, sangat indah kalo menurut gw, dan menurut gw lagi nih, timnas kita udah ada kemajuan dari skill individu maupun kekompakan tim, lantas kenapa kita masih kalah?, hmm… cukup repot kalo ngejawab pertanyaan yang satu ini kalo nyalahin dewi fortuna, beberapa kesalahan, kita yang ngelakuin, kalo nyalahin pemain, gak bisa juga, wong permainan pemain kita cukup taktis, bagus dan stabil dari awal sampe akhir pertandingan, yah wallahuallam deh…

Mengenai pertandingan yang tadi, yang baru aja selesai, jujur gw bangga banget sama abang² gw yang tadi maen, 4 jempol deh buat mereka :), permainan tadi sangat menarik, bagus…bagus banget, skill pemain kita bisa dibilang diatas pemain Singapura *yang katanya juara bertahan*, 2 gol yang tercipta oleh Singapura menurut gw bukan karena serangan menawan yang mereka buat tapi karena kesalahan pemain kita, beda dengan 2 gol yang tercipta untuk kita, keduanya merupakan hasil kerja keras yang manis bahkan golnya bang Zaenal Arief itu bisa dibilang gol cantik, gimana engga wong bola lambung yang liar bisa dia jinakkan dengan satu sentuhan dada dan satu cok kaki yang menghasilkan tendangan yang indah :). Ball possession kita juga yang menang, padahal diatas kertas Singapura jauh lebih unggul dari kita, gimana engga wong ada 2 pemain asing yang udah dinaturalisasi main, beberapa pemain mereka postur tubuhnya jauh lebih tinggi dari pemain kita, udah gitu mereka tuan rumah lagi, gimana?, pulangin aja tuh Bennett ke Inggris wong adu sprint sama Atep aja kalah =))

Hmm… mungkin ada yang berpendapat kalau gw terlalu berlebihan menilai permainan timnas kita, tapi gw rasa enggak koq, emang itu faktanya, timnas kita main bagus dan beberapa kemajuan juga udah dicapai seperti yang gw singgung diatas, malah gw mau nanya sama mereka yang masih melihat timnas kita dengan sebelah mata atau bahkan dengan pandangan sinis, “Apa kalian udah bener² mantau kemajuan timnas kita atau bahkan ngeliat langsung *di tv minimal* gimana permainan timnas kita dari tahun ke tahun sampe² bisa ngasih komentar miring?”, “Bisa gak menghargai kerja keras mereka sediki…t aja?”, “Ngebandinginnya sama timnas apa si? Brazil, Spanyol atau bahkan Prancis? huh, kelaut aja lo :P”, sayup² terdengar pertanyaan klasik “Bagaimana dengan Ligina yang pemainnya masih sering adu jotos?”, hmm… Ligina ya? Gw juga kurang begitu suka si soalnya terlalu banyak pemain asing *gw gak suka*, kebanyakan adu jotospun timbul karena ulah beberapa pemain asing, gak percaya? Tonton sendiri dan perhatiin deh…, hmm… walau Ligina gw gak terlalu suka, tapi mencintai timnas ‘Merah Putih’ harga mati buat gw =)), sounds nationalist, eh? =))

Dan terakhir, paragraf ini gw persembahin buat abang² gw yang barusan selesai main, maju terus persepakbolaan Indonesia!!, shoutz to Erol FX Iba, Atep, Mahyadi Panggabean, Ponaryo Astaman, Zaenal Arief, Ilham Jaya Kesuma, Eka Ramdani, Ismed Sofyan, Bambang Pamungkas, Budi Sudarsono, Richardo Salampessy, Firmansyah, Hendro Kartiko dan Agus Indra. Spesial shoutz buat bang Erol btw ajarin gw ngedribel bola dunk :D, and anw darahmu yang tadi semerah semangatmu :). Wallahuallam.

Monday, January 15, 2007

Iseng ngumpulin puisi ini dari Filmnya GIE :D

-----------

Aku tak tau mengapa, aku merasa agak melankolik malam ini.
Aku melihat lampu-lampu kerucut dan arus lalu-lintas jakarta dengan warna-warna baru.
Seolah-olah semuanya diterjemahkan dalam satu kombinasi wajah kemanusiaan.

Semuanya terasa mesra tapi kosong.
Seolah-olah aku merasa diriku yang lemas.
Dan bayangan-bayangan yang ada menjadi puitis sekali dijalan-jalan.

Perasaan sayang yang amat kuat menguasaiku.
Aku ingin memberikan suatu rasa cinta pada manusia.

-----------

Ada orang yang menghabiskan waktunya berziarah ke Mekkah.
Ada orang yang menghabiskan waktunya berjudi di Miraza.
Tapi aku ingin habiskan waktuku disisimu sayangku.
Bicara tentang anjing-anjing kita yang nakal dan lucu.
Atau tentang bunga-bunga yang manis di lembah Mandalawangi.

Ada serdadu-serdadu Amerika yang mati kena bom didanau.
Ada bayi-bayi yang mati lapar di Biavra.
Tapi aku ingin mati disisimu manisku.

Setelah kita bosan hidup dan terus bertanya-tanya.
Tentang tujuan hidup yang tak satu setan pun tau.

Mari sini sayangku kalian yang pernah mesra yang pernah baik dan simpati padaku.
Tegaklah kelangit luas atau awan yang mendung.
Kita tak pernah menanamkan apa-apa kita takkan pernah kehilangan apa-apa.

-----------

Akhirnya semua akan tiba pada suatu hari yang biasa.
Pada suatu ketika yang telah lama kita ketahui.
Apakah kau masih selembut dahulu, memintaku minum susu dan tidur yang lelap.
Sambil membenarkan letak leher kemejaku.

Kabut tipispun turun pelan-pelan dilembah kasih, Lembah Mandalawangi.
Kau dan aku tegak berdiri melihat hutan-hutan yang menjadi suram.
Meresapi belaian angin yang menjadi dingin.

Apakau kau masih membelaiku semesra dahulu.
Ketika kudekap kau dekaplah lebih mesra.
Apakah kau masih akan berkata kudengar detak jantungmu.

Kita begitu berbeda dalam semua.
Kecuali dalam cinta.

Haripun menjadi malam kulihat semuanya menjadi muram.
Wajah-wajah yang tak kita kenal berbicara dalam bahasa yang kita tidak mengerti.
Seperti kabut pagi itu.

Friday, January 12, 2007

"Nih yat denger, elo tuh tinggal di Indonesia dimana kebodohan dan pembodohan tersebar merata disetiap lapisan masyarakat,dimana skill gak dihargai, yang dihargai hanya strata entah yang punya strata itu qualified atau cuma bisa ngomong doank, jadi jangan kecewa, terus maju dan tetaplah tegak berdiri walau tsunami menerjang. Satu lagi jangan pernah mengharapkan orang lain, karena mereka sama sekali gak akan membantu elo. Brotha you'll always walk alone and you'll always fight alone..."

Thursday, January 11, 2007

Monday, January 08, 2007

Om Google di Pocong 2 :P

Kemarin sabtu sekitar jam 2an lewat udah gak ada jam kuliah lagi sebenernya masih penasaran sama sorting variable yang pake for *walau akhirnya bisa pake cara jadul if :D - payah...payah...* tapi temen2 ngajakin nonton, hmm... ikut ah siapa tau aja Eragon ada di Butet, abis gw penasaran banget sama tuh film, mo donlot di rapidshare bandwith cekak, mau gak mau musti balik malem trus untuk sekedar memastikan donlotan gak putus, mending kalo bisa pake DM nah ini ora iso ah payah deh udah gitu partnya banyak benul lagi, ampun... deh, jadi musti ikut nih nonton bareng sama temen2, tapi gak lama ngobrol ternyata temen2 pada mau nonton pocong 2 *huah... film begituan bakalan nguantuk deh nih dibioskop* ah gak papa gak mamalah ngikut aja lagipula jarang2 bisa nonton bareng temen2 :)

Singkat cerita, kita ketinggalan tuh film beberapa puluh menit, emang dasar gw gak respect sama tuh film jadi agak kritis dan sensitif, sembari sekali waktu ngedumel tentang tuh film ke temen gw yang disamping, Barito Ropen. Ada satu adegan yang mbuat gw semakin 'geli' sama tuh film waktu ceritanya mbak Revalina browsing, dia mbuka notebooknya sambil ngerjain kerjaannya, gak lama dia browsing 'looking for pocong', webset yang pertama kali dibuka itu google (tampilan depan) sekilas terlihat address bar browsernya, lah...lah...lah... panjang benul tuh address tampilan depan google, dari situ gw coba fokus ke address barnya aja sementara mbak Revalina trus ‘pura-pura’ browsing, dan gak lama akhirnya gw bener2 ngeliat address dari website yang dia buka kurang lebih seperti ini “C:\Document and Settings\......”, hehehe jadi ketawa geli deh gw, gw dah coba cari adegan itu sekedar buat ngebuktiin tapi ternyata gak ada ditrailernya n di youtube juga blun nongol, hm... pokoknya menurut gw itu film gak seru, jalan ceritanya udah ketebak, nilai edukasinya nol, tapi walau bagaimanapun gw tetep salut sama Rudi Soedjarwo n crew yang udah berusaha memajukan perfilman Indonesia. Udah ah segitu aja mo sholat dzuhur dulu...

Wednesday, January 03, 2007

Titik Nadir, Pertanyaan dan Jawaban...

Belakangan ini saya merasa sangat lemah, saya merasa saya jatuh dijurang yang paling dalam, perasaan jenuh, bosan akan kehidupan, pesimis, malas, bete, gak peduli dan hampir semua hal yang buruk mengelilingi keseharian saya beberapa hari belakangan ini. Pertanyaan "mau jadi apa?", "mau sampai kapan terus seperti ini?", "sudah siap 'kembali' atau belum?" dan beberapa pertanyaan lain yang seakan menghujam sampai jantung pun terus menghujani pikirian saya belakangan ini. Entah mengapa, apa hanya karena saya sedang melankolik atau bahkan saya mulai jauh dari Allah, hmm... pernyataan yang kedua sepertinya lebih tepat. Saatnya berbenah diri...