Celoteh Kaum Marjinal Mayoritas
Prediksi terbukti, akhirnya dedengkotnya sendiri yang bicara.
Mereka mau terus mengeruk kekuasaan. Mereka tau dengan adanya kekuatan positif dari Muslim-Muslim yang kaffah, tidur mereka tak akan pernah nyenyak, kursi mereka akan selalu panas.
Duplikat sejati, mereka coba meniru gaya Soekarno dengan Nasakomnya dan Soeharto dengan tangan besinya. Stupid copycat!
Muslim di tekan sampai titik minus, mereka pikir dengan begitu Muslim akan jadi peliharaan manis yang siap ditarik kemanapun dengan kawat dilehernya, padahal impian mereka adalah nonsense, hanya khayal tukang mimpi.
Negeri ini terlalu indah untuk bergejolak kembali hanya untuk kepentingan beberapa tikus kotor sejati, revolusi cukup dua kali reformasi cukup satu kali. Tekanan terhadap suatu golongan hanya akan menjadi bom waktu, sama sekali bukan solusi. Dan seiring berjalannya waktu, bom waktu yang semakin ditekan akan semakin besar efek ledaknya.
Untuk saudaraku sesama kaum marjinal mayoritas, cerdaslah! Penggiringan opini lewat media adalah hal basi. Saat ini kita adalah objek, domba yang sedang diadu sembari dipinggirkan untuk akhirnya disembelih. Maju bersama tanpa melunturkan keyakinan baik yang kita miliki, tipu muslihat mereka akan menguap dan pisau sembelihan mereka akan menumpul.
Selama kebenaran yang kita jalani maka tak ada yang perlu dikhawatirkan.
Wallahuallam.