Monday, December 24, 2007

Diri, Hidup, Kebenaran.
Ah, semakin tidak mengerti.
241207

En apretado siento absolutamente
Y en apretado siento solamente
251207

J'ai été trouvé la réponse, j'espère que c'est vrai.
Je t'aime mon Rabb.
261207

Stark sagen.
Liebe wurde mit Hass gebrannt.
271207

Il mio fratello realmente molto molto riconosce circa amore
gli articoli su amore
281207

Monday, December 17, 2007

Met Milad


Met Milad =)
--
*thanks buat eva yang udah ngebuat sket akhwatnyah =D

Monday, December 03, 2007

Turn Peterpan ON



Kita pernah bermimpi buat selalu bisa ngumpul seperti dulu, tapi it can't be helped, kita punya mimpi & kesibukan masing-masing. Sekarang jarak dan waktu seakan jadi penghalang, tapi itu bukan berarti persahabatan kita menghilang, sama sekali bukan. Jarak & waktu boleh jadi penghalang, tapi gw yakin kalian semua sering senyum2 sendiri klo lagi inget masa2 manis n pahit yang pernah kita jalanin bersama. Jadi, jangan kecewa klo rencana2 ngumpul sering gagal, yakin dunk ah pasti suatu hari nanti entah kapan, kita bisa ngumpul2 lagi :)

Buat Derex yang lagi sibuk2nya setelah naek jabatan, MSI, Handover, Crossconnect, ODU & IDU sampe apal gw rek =P
Buat Djitoh yang lagi tugas di Bogor, cepet pulang to anak2 lu dah nungguin tuh =P, eia klo dah balik salam buat Nyokap :)
Buat Botak yang roman2nya pengen buru2 jadi sarjana, udeh lu siapin aja makanan yang banyak tak gw pasti nginep lagi kok =D
Buat Gonggo yang lagi sibuk sama kuliahnya, gw yakin Bokap mau ngeliat lu sukses n tersenyum "disana", tetep semangat ya go :)
Buat Babeh yang lagi sibuk ngurusin migrasi vmware, udah nginep aja beh, gw siap donlot kok err.. maksute nemenin =D
Buat Mbong yang lagi pusing ngerenov dapur rumah, sante aja mbong cewe emang begitu =D
Buat Eva yang lagi pusing mikirin Perth, udeh... ga pake lama, susul aja va =D
Buat Konyan yang duitnya belum gw balikin, gw inget ko nyan sama traktiran bakso keju yang gw janjiin =P
Buat Enda yang lagi sibuk sama usaha barunya, klo ada waktu sempetin ngumpul ye nda ;)
Buat Pudin yang lagi...., no komen din =D
Buat Adhi yang waktu pindahan kaga bilang2, siap2 aja dhi pasti anak2 ngerepotin nyokap lu lagi kok =D
Buat Minang yang lagi ditugasin di Palembang, tetep kejer impian lu nang gw pasti dukung kok ;)
Buat Imam yang lagi ngebet ngajakin ke Bali, gimana klo ke UI aja mam kan ada pantainya juga tuh *itu danau yat bukan pantai =P*
Buat Adhay & Hesti yang lagi sibuk sama "persiapannyah", semangat ye gw siap ko jadi pager betisnyah =D
Buat Rizki yang udah jadi ibu rumah tangga, kapan gw bisa dipanggil om nih ki =D
Buat Nana yang dah jarang maen ke kantor gw, klo lu maen kemari lagi javascriptnya gw transfer na =D
Buat Kobal, Dede, Arif, Angay, Hendra & Davi yang dah lama gak keliatan batang idungnyah, kapan nih bisa ngumpul lagi?

"...orang lain boleh datang dan pergi di kehidupan kita, tapi yang namanya sahabat sejati bakalan ada terus di hati..."
For y'all I'll turn peterpan on, it always bring back memories, eitu tolong ya babeh jangan nutup kuping =P

Pojokan Menteng,
hdytsgt yang lagi kangen.

Friday, November 16, 2007

Transisi dari satu ke dua

Transisi dari satu ke dua.
Dua dekade hampir kulewati, itu berarti ada 5 kabisat yang kurasakan.
Itu juga berarti ada tujuh ribu tiga ratus lima hari yang kulalui.
Kemarin aku melihat uban dirambutku dan kerut diwajahku. Ah, aku merasa semakin tua.

Transisi dari satu ke dua.
Aku pernah merasa aku tidak akan pernah sampai ke angka dua.
Dalam dua bulan kemarin, dua temanku menjadi yatim.
Setelah itu aku merasa semakin dekat dengan kematian.

Transisi dari satu ke dua.
Setelah itu seharusnya dua lebih baik daripada satu
Ah bukan, bukan lebih baik melainkan harus jauh lebih baik
Berharap dan berusaha untuk tetap sadar diri sebagai seorang Muslim dan pemuda Indonesia

Transisi dari satu ke dua, andai Allah mengijinkan, maka aku tidak akan berhenti sampai disini!

Monday, October 22, 2007

FFRJ



Force Federation Resistance Jutsu

Thursday, October 11, 2007

Iedul Fitri 1428 H

"... Langkah yang rapuh, jiwa yang lemah, segala salah adalah milik kita..." -Opick-
Gw n keluarga mau ngucapin :
Taqobalallahu minna wa minkum
Minal aidin wal faidzin
Mohon maaf lahir dan bathin

Tuesday, October 09, 2007

Sholat belumlah khusyuk.
Tilawahpun masih terhitung.
Qiyamullail?, ah aku malu menjawabnya.

Ramadhan bergegas pergi.
Tapi penyakit jiwa masih bersarang dihati.
Inikah Ramadhan terakhir? aku sendiri tidak mengerti.

Oh Rabb, hamba merasa malu nan merugi.
Meskipun begitu sisa Ramadhan akan tetap hamba kais.
Dan belaian cintaMu akan tetap hamba cari.

Thursday, October 04, 2007

Asas Tunggal : Manifestasi Ketidakmampuan

Wacana asas tunggal pancasila sebagai satu-satunya asas bagi partai politik baru-baru ini dihembuskan, pelopornya fraksi-fraksi dari 3 partai besar di DPR, antara lain Fraksi Partai Golkar, Fraksi PDI Perjuangan dan Fraksi Partai Demokrat. Banyak parpol, ormas maupun individu yang melontarkan pendapatnya tentang wacana tersebut. HMI menyebut bahwa asas tunggal sebagai teror konsolidasi demokrasi, sedangkan Bursah Zarnubi dari FPBR menilai penyeragaman tersebut akan mengkhianati Reformasi.

Gw setuju dengan 2 penilaian diatas, penyeragaman asas tunggal sama halnya dengan mengebiri demokrasi, jangan sampai demokrasi yang mulai merangkak naik pamor setelah reformasi dibabat habis secara sistematis begitu saja dengan disahkannya wacana tersebut. Terlalu banyak pendapat yang sudah mewakili pendapat gw, sehingga pada tulisan kali ini sengaja gw tinggalkan pendekatan secara eksternal dan gw coba menilai wacana tersebut dengan pendekatan internal.

Sebelum wacana ini dihembuskan tentunya masih segar dalam ingatan kita dengan adanya deklarasi konsolidasi 2 partai besar, PDI Perjuangan dan Golkar, selanjutnya kita juga pasti masih ingat bagaimana 20 partai yang banyak diantaranya duduk partai-partai besar seperti PDI Perjuangan, Golkar maupun Partai Demokrat “bersatu menghadang” satu partai yaitu PK Sejahtera pada Pilkada lalu. Bagaimana penilaian pembaca terhadap 3 momen yang terjadi secara berurutan tersebut itu terserah pembaca, yang jelas pada momen awal ketika terjadi konsolidasi antar Partai Golkar dan PDI Perjuangan gw udah merasa sinis dengan tindak tanduk mereka.

Sekarang partai-partai politik baru berbasis agama semakin kuat, masyarakat yang mendukung maupun sekedar memilih tersihir dengan militansi dan kharisma kader-kader partai yang mereka pilih, dengan program kerja yang ditawarkan sekaligus implementasinya, juga dengan kerja-kerja riil yang kader-kader partai tersebut lakukan, dengan demikian dapat dipastikan bahwa masyarakat sudah semakin pintar dalam memilih pilihan. Lantas bagaimana dengan partai-partai besar yang masih memiliki massa yang banyak (gw heran kenapa masih banyak?, mungkin cuma masalah presentasi publik kali ya?) ?, jawabannya kelabakan. Fenomena tersebut, bagi gw merupakan tantangan buat partai-partai besar itu (jangan malah dianggap sebagai ancaman), jawaban yang mereka keluarkan akan mewakili akuntabilitas kader-kader politiknya, sehingga apabila jawaban yang mereka keluarkan tidak memiliki nilai yang berkualitas maka (seharusnya) reputasi parpol tersebut jatuh (tergantung bagaimana masyarakat menilainya).

Seharusnya parpol-parpol besar tersebut menjawabnya dengan konsolidasi kedalam tubuh partai, apakah kader-kader politiknya sudah akuntabel atau belum, itu salah satu persoalan yang wajib dijawab dan diselesaikan. Sayangnya tantangan tersebut dijawab dengan cara usang, mencoba memainkan regulasi yang ada dan membuat regulasi baru yang represif. Tantangan tersebut seharusnya menjadi bahan introspeksi dalam tubuh partai, reformasi bila perlu, menjadikan tantangan tersebut sebagai motivasi untuk mendidik kader-kader politik yang valuable, memiliki kualitas tinggi dan dapat menyelesaikan masalah-masalah yang bangsa ini hadapi. Memalukan apabila tantangan tersebut dijawab dengan cara-cara diatas, seolah wacana yang mereka hembuskan adalah manifestasi ketidakmampuan mereka untuk bersaing dalam kompetisi politik di negara ini.

Andai saja mereka menjawab tantangan diatas dengan gentle, intelek dan bersih tentunya, maka gw rasa panggung demokrasi akan semakin semarak, semakin penuh warna-warni politik. Setiap parpol menawarkan program kerja dan platform politik masing-masing, masyarakat tinggal memilih parpol mana yang mereka percayai. Dengan cara fairplay seperti itu parpol yang akuntabel, valuable dan solutif akan semakin kuat, sedangkan parpol yang “lemah” dan “tidak bisa bertahan” akan tersingkir dengan sendirinya, sehingga dengan demikian semakin besar pula peluang untuk menyelesaikan permasalahan bangsa ini karena karena kader-kader politik yang pada akhirnya akan duduk di parlemen memiliki akuntabilitas dan kualitas yang tinggi.

Penyeragaman ideologi apabila terlaksana setidaknya akan mengangkat trauma masa lalu ketika jaman orde baru, kita tentu masih ingat dengan kejadian Talangsari maupun kejadian Tanjung Priok. Menurut gw udah gak menarik lagi cara-cara represif seperti itu, orsospol maupun instansi masyarakat seharusnya diberi ruang gerak lebih luas sehingga mereka bisa lebih berkarya dalam mencari solusi permasalahan bangsa ini (tentunya dalam aturan-aturan yang sesuai dengan UU), bukan dengan penindasan sistematis seperti itu, memang dipermukaan terlihat semuanya lancar, aman dan terkendali namun bila kita melihat kebawah maka kita akan mendapat jawaban, “ini hanya akan menjadi bom waktu yang pada akhirnya akan terjadi clash yang disebabkan tidak adanya corong-corong yang diperlukan untuk menyuarakan aspirasi masyarakat”.

Sekali lagi gw tegaskan bahwa fenomena politik saat ini harus dijadikan tantangan bagi parpol-parpol besar yang ada dan harus diamini secara positif (bukan dengan cara-cara seperti diatas) apabila parpol-parpol tersebut ingin tetap eksis dalam panggung politik di negeri ini. Dan tentunya kita harus tetap belajar dari sejarah. Wallahuallam.

Wednesday, October 03, 2007

Nak, menangislah

Oleh Abdul Rozak
http://www.eramuslim.com/atk/oim/7925234006-menangislah-ramadhan-kan-hilang....htm

Nak, menangislah,
Jika itu bisa melapangkan gundah yang mengganjal sanubarimu. Bahwa Ramadhan sudah bergegas di akhir hitungan. Dan tadarus quranmu tak juga beranjak pada juz empat.jika itu adalah ungkapan penyesalanmu. jika itu merupakan awal tekadmu untuk menyempurnakan tarawih dan qiyamul lailmu yang centang perenang (ah, pasti kamu masih ingat obrolan tadi siang ketika dengan senyum manisnya teman ruanganmu berucap, "alhamdulillah tarawihku belum bolong. " dan kamu merasa ada malaikat yang menjauh darimu dan pindah padanya. Kamu merasa sendiri, terasing.)

Menangislah,
Biar butir bening itu jadi saksi di yaumil akhir. Bahwa ada satu hamba Allah yang bodoh, lalai, sombong lagi terlena. Yang katanya berdoa sejak dua bulan sebelum ramadhan, yang katanya berlatih puasa semenjak rajab, yang katanya rajin mengikuti taklim tarhib ramadhan, tapi..., tapi sampai puasa hari ke tiga belas masih juga menggunjingkan kekhilafan teman ruanganmu, masih juga tak bisa menahan ucapan dari kesia-siaan, tak juga menambah ibadah sunnah... Bahkan hampir terlewat menunaikan yang wajib.

Menangislah, lebih keras...
Allah tak menjanjikan apa-apa untuk Ramadhan tahun depan, apakah kamu masih disertakan, sedangkan Ramadhan sekarang cuma tersisa beberapa belas. Tak ada yang dapat menjamin usiamu sampai untuk Ramadhan besok, sedang Ramadhan ini tersia-siakan. Menangislah untuk Ramadhan yang kan hilang, bersama nostalgia yang terus tumbuh bersama usiamu. Setengah sadar menatap hidangan saat sahur, kolak-es buah yang tersaji saat berbuka, menyusuri gang sempit saat tadarus keliling, petasan dan kembang api yang disulut usai subuh. Ramadhan yang selalu membuka ingatan masa kecilmu dan terus terulang mengisi tahun-tahun kedewasaan...

Menangislah,
Untuk dosa-dosa yang belum juga diampuni, tapi kamu masih juga menambahi dengan dosa baru. Berapa kali kamu sholat taubat, tetapi tak lama kemudian ada saja kelalaian yang kamu buat? Kamu bilang tak sengaja? Tapi mengapa berulang dan tak juga kamu mengambil pelajaran? Syarat taubatan nasuha adalah bertekad tidak mengulanginya lagi dan bukannya bertobat sambil berucap 'kalau kejadian lagi, yaa taubat lagi'...

Menangislah.
Dan tuntaskan semuanya di sini, malam ini. Karena besok waktu akan bergerak makin cepat, Ramadhan semakin berlari. Tahu-tahu sudah sepuluh hari terakhir dan kamu belum bersiap untuk itikaf. Dan lembar-lembar quran menunggu untuk dikhatamkan. Dan keping-lembar mata uang menunggu disalurkan. Dan malam menunggu dihiasi sholat tambahan.
Sekarang, atau (mungkin) tidak (ada lagi) sama sekali...

Tuesday, October 02, 2007

Ya Rabb

Ya Rabb,
Tangisan ini sama sekali bukan kepalsuan belaka, sama sekali bukan.
Tangisan ini juga bukan tangisan sesaat, bukan, sama sekali bukan.

Ya Rabb,
Baru kali ini hamba merasakan beratnya melihat Ramadhan pergi.
Juga baru kali ini hamba merasa rugi melepas ibadah-ibadah Ramadhan.

Ya Rabb,
Sungguh hamba tak pantas meminta lebih kepadaMu.
Sungguh hamba-pun tak layak sujud dihadapanMu.

Tetapi Ya Rabb,
Hamba mohon agar sujud dan taubat ini Engkau terima.
Hamba juga mohon agar Ramadhan ini tak lekas berakhir.

Ya Rabb,
Aku ingin rinduku kepadaMu jauh tak tertakar.
Aku ingin cintaku kepadaMu jauh tak ternilai.

Ya Rabb,
Hamba mohon panggilan cintaMu kepadaku pada saat ku bersujud kepadaMu.
Hamba mohon panggilan cintaMu kepadaku pun ketika ku mencintaiMu.

Ya Rabb,
Akulah hamba yang tak pantas masuk surgaMu.
Namun hamba tetaplah manusia yang takut masuk nerakaMu.

...Meski ku rapuh dalam langkah, kadang tak setia kepadaMu
Namun cinta dalam jiwa hanyalah padaMu
Maafkanlah bila hati tak sempurna mencintaiMu
Dalam dada kuharap hanya diriMu yang bertahta...

Monday, September 24, 2007

Rapuh - Opick

Detik waktu terus berjalan
Berhias gelap dan terang
Suka dan duka tangis dan tawa
Tergores bagai lukisan

Seribu mimpi berjuta sepi
Hadir bagai teman sejati
Di antara lelahnya jiwa
Dalam resah dan air mata
Kupersembahkan kepadaMu
Yang terindah dalam hidup

Meski ku rapuh dalam langkah
Kadang tak setia kepadaMu
Namun cinta dalam jiwa hanyalah padaMu
Maafkanlah bila hati tak sempurna mencintaiMu
Dalam dadaku harap hanyadiriMu yang bertahta

Detik waktu terus berlalu
Semua berakhir padaMu

Friday, September 21, 2007

Untuk wajah yang selalu cerah
Untuk jiwa yang selalu tenang
Untuk hati yang selalu terjaga
Untuk cinta yang selalu bersemi

Kupersembahkan senyuman ini untukmu
Kuserahkan cinta ini kepadamu
Hanya untukmu Bidadariku
Karena Allah aku mencintaimu

Sore, 9 Ramadhan 1428 H
Dari Pojokan Menteng

Sunday, September 16, 2007

"Padamu Rabbi ajarkan aku bagaimana berpikir sebelum bicara, memberi sebelum menuntut, untuk tetap tersenyum disaat kecewa,untuk tenang dikala gundah, untuk diam dikala gaduh dan bersahaja diatas kebenaran."

Terima kasih buat Orang tua, Keluarga, Sahabat, Bidadariku dan Teman-teman, tanpa kalian saya bukan apa-apa dan bukan siapa-siapa.


Tuesday, August 28, 2007

Kritik.

Kritik itu seperti kripik, terkadang pedas terkadang juga manis namun tetap terasa nikmat, tidak peduli apakah kritik itu konstruktif maupun destruktif toh tidak mengubah substansi dari kritik itu sendiri.

Kritik tetaplah kripik bagi para penikmat kritik bahkan terkadang para penikmat kritik selalu haus akan kritik karena mereka merasa apapun sifat dari kritik tersebut seperti disebut diatas, kritik tetaplah bagian dari instrumen untuk perbaikan diri.

Gw bukan penikmat kritik tapi gw berusaha untuk menikmati rasanya kritik, oleh karena itu dalam postingan kali ini gw minta waktunya buat teman-teman semuanya untuk memberikan kritikan buat diri gw. Tapi kan belum kenal siapa sebenarnya gw?, setidaknya beberapa postingan yang lalu sedikit banyak mencerminkan isi hati & pikiran gw. Terima kasih banyak atas kesediaan teman-teman. Wallahuallam.

Thursday, August 16, 2007

Arrghh....!!

Habiskan waktu, kulahap semua buku yang tersisa dikamarku.
Habiskan waktu, kutoreh tinta digital kedalam canvas kosong di ps/aics3ku.
Habiskan waktu, kuketik rangkaian kode kedalam console atau text-editorku.
Habiskan waktu, kumatikan lampu kamar lalu diam sambil kurenungi masa yang berlalu.

Stop, berhenti sampai disini, aku lelah.
Stop, rehat untuk sementara waktu.
Stop, lepaskan tangan dari mouse, jauhkan wajah dari layar monitor.
Stop, rebahkan tubuh, pejamkan mata.

Arrghh....!! teriakku dalam bisuku.

Monday, July 30, 2007

Keluh, Enyahlah! (Minjem Bahasanya Mas Agung)

Badan rasanya cape banget; Pegel².
Kerjaan banyak banget; Gak abis².
Tugas nguli apalagi; Dikit lagi uas.
Pikiran berantakan; Gak fokus.

Ngapain ngeluh?
Gak ada manfaatnya.
Gak ada yang berubah klo cuma bisa ngeluh.
Yang ada cuma pembunuhan mental.

Allah, Bapak, Mamah, Gusti, Emul, Fani; Dorongan dan senyuman.
Drx, Botak, Djitoh, Mbong, Gonggo, Udin, Enda, Konyan, Babeh, Eva, Davi, Angay, Micky, Nana, Kebo, Adhi, Imam, Adhay, Kobal, Kukuh n yang lain; Mulai mengerti arti sahabat.
Bidadari tercinta; Entah sampai kapan?
Masa Depan; Surga.

Ok klo begitu minjem bahasanya Mas Agung buat penyemangat, "Keluh, Enyahlah!!!."

Tuesday, July 24, 2007

Puisi Buat Lis

Pagi tadi waktu masih seger²nya, sambil nyetel winamp gw bawaannya mo buat puisi, gak lama Lis dateng, gw baru inget klo dia ultah hari ini, yo wes daripada gak ngadoin apa², ngadoin puisi kan lumayan walau puisinya ece² =D, ok let's cikirot.

Kisah malam 18 tahun yang lalu kembali terulang.
Semua peluh dan harapan menyatu menghiasi roda kehidupanmu.

Masa depan tak memberi tanda, tapi jelajah semangat memberi cinta.
Cinta yang hadir menebar manfaat kepada setiap insan, seperti hari kemarin.

Pagi terasa begitu indah, udara begitu sejuk.
Ketika jendela kamar kau buka, setiap makhluk memberikan ucapan selamat ulang tahun kepadamu.

Selamat ulang tahun Lis Syukralillah.
Sekali lagi, selamat ulang tahun Lis, semoga semua harapan yang lu cita²kan akan terwujud. Wallahuallam.

Thursday, July 19, 2007

Sekedar memberikan apresiasi untuk timnas.

Wednesday, July 18, 2007

Malam Yang Melukis Dunia

Malam ini bintang-bintang begitu setia menemani sang sabit dan langit begitu cerah menyelimuti mereka, serasa tidak ada aura negatif malam ini dan seolah hanya keindahan yang menghiasi langit malam ini, gw merasa tenang setelah hampir setengah hari penuh melahap penatnya kehidupan, mungkin malam ini akan lebih terasa begitu tenang klo gw menyalakan beberapa lagu melankolis.

Gw duduk sebentar disamping daun pintu, gw baru sadar ternyata sejak tadi ada seekor hewan yang memperhatikan gerak-gerik gw, gw langsung mengenalinya karena hewan yang memperhatikan gw sejak tadi adalah seekor kucing yang setiap pagi selalu mengeong untuk meminta makan. Ada yang aneh dari kucing itu, dia sendirian, gak biasanya dia begitu, biasanya dia selalu bertiga dengan saudara kandungnya. Kucing itu menatap gw, gw bales menatap, gw perhatikan matanya, yang gw rasakan adalah rasa sepi dari kucing itu, gw juga mulai melihat keadaan-keadaan imajiner darinya, sendiri ditengah malam yang sepi.

Perasaan yang kontradiktif hampir bersamaan menyelinap dihati gw malam ini, ketika gw menatap langit yang begitu luas ketika itu juga gw ngerasa kalau kehidupan adalah kebahagiaan gw, gw rasa gw harus terbang menggapai langit, tapi ternyata gw egois, gw mau menggapai langit yang begitu jauh dengan melupakan kucing yang ada didekat gw yang sedari tadi memperhatikan gw, yang merasa kesepian dengan malamnya atau mungkin dengan kehidupannya. Seharusnya gw belajar banyak dari kucing, dia, si kucing yang mungkin tiap malam merasakan kesendirian sekaligus merasakan luasnya langit tidak pernah mengeluh dengan apa yang dia alami apalagi berharap untuk “meminjam” sayap dari sang burung. Dia lebih suka memperhatikan makhluk “didekatnya” daripada terus berimajinasi bersama luasnya langit. Sedangkan gw yang diperhatikan si kucing hampir melupakan keberadaannya.

Kehidupan di Dunia terasa begitu indah, kita setiap hari terobsesi untuk menggapainya, dengan penuh semangat kita mengejarnya, sayangnya kalau sudah dapat kita gapai kehidupan ini seakan kita sia-siakan seolah kita tidak memiliki manfaat bagi makhluk lain yang begitu setia “menemani” kehidupan kita, padahal kita adalah makhluk sosio kalau kata guru PPKN, entah apa sebagian dari kita mengerti makna itu atau tidak. Jutaan gaji bulanan kita, kita sia-siakan untuk hura-hura, beli ini beli itu, padahal 2,5% dari pendapatan kita adalah milik kaum dhuafa, kita selalu memilih untuk makan makanan yang harganya diatas rata-rata, padahal di pinggir-pinggir jalan kota ini masih banyak kaum dhuafa yang setiap hari merintih kesakitan karena “berpuasa”. Kita juga selalu menyalurkan uang kita untuk membeli kebutuhan tersier yang kurang begitu penting, upgrade PC atau bahkan ganti handphone ke versi terbaru, padahal di beberapa sudut kota masih banyak anak-anak kecil yang berusaha bekerja untuk membeli buku-buku pelajaran.

Kita seharusnya berusaha merasakan posisi mereka agar kita sadar bahwa mereka itu eksis, toh tidak ada salahnya memposisikan diri kita menjadi mereka, coba rasakan bagaimana rasanya menjadi ibu-ibu tua yang setiap hari menyapu jalanan hanya untuk menukarnya dengan makan siangnya, sedang untuk makan malamnya, mungkin “berpuasa”. Jangan lupa juga untuk merasakan bagaimana rasanya menjadi seorang ayah yang tiap hari harus bergelut dengan sampah padahal imbalannya tidak seberapa, sedangkan istrinya dirumah mencoba menenangkan anak-anaknya untuk bersabar sedikit untuk menunggu ayahnya pulang dan berharap ayahnya itu membawa makanan, sekedar mengganjal perut untuk hari ini.

Mungkin sebagian dari kita akan bertanya apa manfaatnya memposisikan diri sebagai mereka, toh nasib mereka sudah seperti itu dan juga mereka mungkin tidak berusaha. Gw rasa kita salah kalau bersikap seperti itu, sepertinya kita terlalu egois? Gw rasa enggak, kita terlalu jahat tepatnya, kalau sudah begitu seharusnya kita bertanya kepada diri kita pribadi “ada apa dengan hati ini?, hati ini begitu keras, begitu sulit untuk berbagi, lantas apa manfaat saya hidup berdampingan dengan sesama makhluk didunia ini?.”

Kita sebagai kaum yang “lebih beruntung” seharusnya berterima kasih banyak kepada mereka, kaum dhuafa yang senantiasa pada posisinya mengingatkan kita untuk berzakat, membersihkan harta kita, atau bahkan memberikan peluang kepada kita untuk beramal, menjadikan diri ini lebih bermanfaat bagi orang lain, berkaca kepada mereka, menebar kebaikan dan mengingatkan kita bahwa kita adalah makhluk sosio. Ya, seharusnya kita berterima kasih kepada mereka, entah dengan cara seperti apa, itu interpretasi kita masing-masing.

Menutup malam yang penuh makna ini gw berharap gw tidak lagi menjadi makhluk yang selalu menatap langit dan selalu ingin menggapainya dengan melupakan sang kucing, ya, malam ini gw harus memberi makan sang kucing. Wallahuallam.

Tuesday, July 10, 2007

Geek Poem

Apakah aku masih ada dihati kamu? 404 Not Found
Ok klo begitu biarkan aku mencintaimu? 403 Forbidden
Peluklah aku, aku ingin tahu apakah kamu mencintaiku? 401 Unauthorized
Plis sekali lagi biarkan aku mencintaimu? 509 Bandwidth Limit Exceeded
Dasar! kamu ga punya hati apa ya? 503 Service Unavailable

tentang http status baca di : http://en.wikipedia.org/wiki/HTTP_status_code

Monday, July 02, 2007

Perpisahan

"..Ya inilah hidup, semuanya berlalu bersama waktu..."

Bisa dihitung dengan jari bulan Juli menghampiri, dan rencana perpindahan kerja dan tempat tinggal sekaligus berhenti bekerja udah mulai terdengar beberapa hari belakangan. Awal Juli rencananya Bang Baba n Tri pindah ke proyek BNN Cawang, sedangkan Ari pindah ke Cabang Bappenas di Wisma Bakri Kuningan, Mas Agung rencananya pertengahan Juli resign karena dapet beasiswa ke Belanda (gw berharap semuanya berjalan lancar Mas =)) dan gak lama lagi Adhi bakalan pindah ke Tangerang, rumah barunya.

Semakin merasa kesepian? Sepertinya begitu walau gak sepenuhnya begitu, di satu sisi gw ngerasa “kehilangan” (walau ga bisa disebut seperti itu) teman-teman yang baik tapi di sisi lain gw sadar masih banyak teman-teman seperjuangan gw yang lain yang selalu "memberikan senyuman" setiap saat. Makanya gw sebut seperti diatas, sepertinya begitu walau gak sepenuhnya begitu. Walaupun begitu toh rasa kehilangan seperti yang gw alami sekarang tetap ada.

Gelak tawa dan senyuman, itulah yang gw dapatkan dikeseharian gw bekerja bersama Mbong, Bang Baba, Bang Abang, Tri, Ari, Novi, Mas Dida, Mas Albaar, Mas Luwi, Mas Sany, Pak Asep (dan ditambah Agus). Klo Pak Dibby, Bang Ma’mun dan Mas Ole gabung? Wah lebih seru lagi. Sharing pengetahuan yang diselingi candaan, maen futsal, nonton bareng, bicara masalah agama, kerjaan, cinta, motor sampe masalah kuliah mewarnai keseharian gw dikantor. Sampe pernah suatu hari niat gw masuk kantor cuma pengen ketemu mereka, hehe.

Bagaimana dengan Mas Agung?, hmm… gw beda ruangan n direktorat sama beliau jadi agak susah buat ngobrol langsung dengannya, tapi klo ada kesempatan buat ngobrol baik lewat IM atau “ngejegat” abis sholat, gw langsung tancap gas, hehe. Wawasan beliau luas, beliau baik juga arif dan bijak dan yang paling gw suka dari beliau adalah ketika beliau berargumentasi.

Adhi? Keras kepala, terkadang emosional tapi sangat baik, murah hati, dan ga mau nyakitin perasaan temennya. Dia juga orang yang telaten, paling rapih n paling alergi klo ngeliat barang berantakan, klo kata teman-teman “Rumahnya Adhi kaya puskesmas, bersih banget”, dia juga sering jadi tuan rumah klo teman-teman lagi ngumpul. Masih segar dalam ingetan gw bagaimana gw n Barito pagi buta dateng kerumahnya buat numpang tidur, mandi dan sarapan, hehe.

Huff… ya beginilah hidup, disaat kita bersiap untuk menyambut pertemuan disaat itu pula kita harus sadar bahwa perpisahan ga lama lagi akan menyusul. Disaat kita tertawa tentang kejadian-kejadian yang kita alami bersama teman-teman, disaat itu pula kita harus bersiap diri untuk mengemas semua kejadian itu menjadi kenangan. Disaat kita bercerita tentang mimpi² yang ingin kita raih kepada teman-teman, disaat itu pula masing-masing dari kita harus bergegas untuk meraih mimpi² yang baru saja kita ceritakan, ya masing-masing.

Kemasan dari semua kejadian-kejadian yang pernah kita alami bersama teman-teman, tentunya suatu waktu akan kita buka kembali sebagai kenangan-kenangan manis yang terkadang kita sendiri ingin mengulanginya kembali, walaupun dalam kenyataannya gak melulu kejadian-kejadian yang baik kita alami, benturan kepentingan ataupun pemahaman pastinya sering terjadi, tapi gw rasa justru karena beberapa benturan seperti itu, kenangan-kenangan tersebut terasa manis dan rasa²nya ingin dibuka kembali, itu bumbunya kalo kata orang tua.

Gw jadi inget bagaimana Eva merasa kehilangan setelah Agus gw “tarik” ke kantor gw, gw juga jadi inget sama status IM Hary yang kurang lebih isinya “Kita akan merasa sesuatu itu penting bagi kita ketika kita telah kehilangan”. Ya inilah hidup, semuanya berlalu bersama waktu, mudah-mudahan gw bisa ngambil pelajaran dari “perpisahan” ini, dan mudah-mudahan gw bisa memberikan yang terbaik dari diri gw buat teman-teman gw, berusaha untuk selalu memberikan senyuman untuk mereka (walau bagaimanapun suasana hati) sebelum gw merasa mereka itu penting bagi gw.

Terakhir buat teman-teman gw yang ga lama lagi “hijrah”, lewat postingan ini gw mau minta maaf atas kesalahan sekecil apapun yang pernah gw perbuat dan mudah²an suatu waktu kita bisa dipertemukan kembali seperti waktu itu, waktu dimana gelak tawa dan senyuman menghiasi keseharian kita. Sukses buat kalian, Wallahuallam.

Tuesday, June 26, 2007

hdytsgt logotype

Tutorialnya mana yah? wekekeke

Wednesday, June 13, 2007

He's back!!

Hey all, he's back, hdytsgt is back!! =)

Monday, June 11, 2007

Lelah...


Saya lelah, teramat sangat lelah. Lelah terhadap semuanya.
Senin sampai Minggu? Saya hampir lupa dengan sebutan itu.
Pekerjaan, tugas kuliah, tuntutan membuat inovasi sampai masalah hati.
Semua hal tersebut saya rasakan seperti tumpukan sak yang hanya menjadi beban.

Saya ingin istirahat, mungkin untuk selamanya?
Saya mau merasakan belaian angin gunung, percikan air sungai, menghirup segarnya udara pedesaan, tertawa dan bercerita tentang kenangan-kenangan manis masa lalu atau harapan-harapan masa depan bersama teman-teman.
Saya ingin merasakan hangatnya cinta, atau lembutnya kasih sayang dari sang belahan hati.
Melihatnya tersenyum atau sekedar mendengarkan curahan hatinya.

Saya ingin membahagiakan kedua orang tua saya.
Ingin berbagi cinta kepada semua makhluk.
Saya berharap semangat itu akan kembali.
Dan adrenalin yang sudah lama redup akan membara kembali.

Thursday, May 31, 2007

Selamat Datang di Milist MASISISWA

Saya baru bergabung di milist ini beberapa hari yang
lalu, harapan awal si supaya gak ketinggalan info
tentang kampus, jurusan atau materi kuliah yang
diupload di milist ini.

Awalnya milist ini sesuai dengan harapan saya,
beberapa materi yang blum saya punya saya bisa dapat
disini tapi belakangan saya jadi merasa risih lantaran
beberapa postingan terakhir gak ada sangkut pautnya
dengan kampus, jurusan, apalagi materi kuliah, bahkan
saya merasa beberapa postingan terakhir terlihat
seperti bukan dari seseorang yang bisa disebut sebagai
MAHASISWA yang memposting tapi terlihat seperti
MASISISWA biasa.

Seharusnya kita sebagai MAHASISWA dapat lebih cerdas
dan bijak bertindak atau menyikapi masalah milist ini,
kalau masalah sekecil ini di lingkup yang masih kecil
saja kita sebagai MAHASISWA tidak bisa menyikapinya
dengan cerdas, arif dan bijak, tentunya masalah besar
yang terjadi seperti di UISU mungkin saja dapat
terulang dilingkungan kita(mengingat nanti ada hajatan
besar di kampus tercinta kita). Berangkat dari situ
toh kita yang lemah, rapuh, yang tidak bisa berpikir
cerdas, arif dan bijak kemungkinan besar tidak akan
kuat menahan derasnya arus politisasi mahasiswa,
hasilnya? mungkin saja menambah panjang daftar
tindakan tidak patut yang dilakukan oleh mahasiswa.

Lepas dari itu semua saya berharap, mudah-mudahan
milist ini akan terus berjalan lancar, dimoderasi, dan
ada RULE yang jelas tentang tata cara content/isi
postingan, agar mahasiswa-mahasiswa yang awalnya
berharap seperti saya atau malah mahasiswa-mahasiswa
yang memiliki ekspektasi yang besar terhadap milist
ini tidak merasa dikecewakan dengan tumpukan-tumpukan
postingan "sampah" yang hanya memperpanjang storage
meter email yang digunakan. Ayolah kita berangkat
sama-sama membenahi sistem ini, toh saya rasa diantara
kita gak ada yang menginginkan sistem yang buruk dari
mailing list ini. Mohon maaf sebelumnya. Wallahuallam.

--
Regards,
Hidayat Sagita

----ps----
Huh, mungkin sangking keselnya kali ya sampe2 musti ngamuk2 di milist kampus kaya begitu. Mohon maaf buat semuanya. Wallahuallam.

Friday, May 25, 2007

Beberapa design terbaru gw, let's cikirot

Monday, May 21, 2007

Skeptis Terhadap Perubahan

Malem sabtu sekitar jam 20.00, udara masih terasa dingin diluar dan rintik hujan sisa hujan deras tadi sore juga masih keliatan, di ruang tamu rumah temen gw, gw sama temen gw, Andi namanya, masih nunggu giliran buat dianter ke terminal kampung rambutan sama temen gw yang lain yang lagi nganterin 2 temen gw, kebetulan jam segitu didaerah temen gw udah gak ada angkot yang narik ke terminal, maklum persaingan antar supir angkot dan tukang ojek.

Selang beberapa waktu sambil tersenyum bangga, Andi nyodorin majalah remaja mini bulanannya ke gw, Look nama majalahnya, kebetulan dia adalah salah satu redaksi dari majalah tersebut (ada beberapa temen n orang yang gw kenal juga merupakan redaksi majalah tersebut). “Edisi Milad,” katanya. Sambil bolak-balik lembar per lembar majalah itu, gw coba buka pembicaraan ke dia tentang pandangan gw terhadap perubahan. Akhirnya gak lama kita diskusi.

Gw coba utarakan ‘sedikit’ unek-unek gw tentang pergerakan Islam di Indonesia sambil ‘gw rajut’ dengan apa yang Rasulullah lakukan pada masa Beliau. Klo boleh jujur, gw masih ngerasa skeptis terhadap pergerakan n perubahan Islam di Indonesia, disatu sisi gw ngerasa harus “ngerasa bangga n berdiri sambil bertepuk tangan”, disisi lain gw ngerasa harus “tertunduk sambil menangis” ngeliat perubahan selama ini. Gw anggap pergerakan selama ini lambat n hasilnya gak terlalu terasa, sedangkan ‘serangan’ dari luar semakin cantik dan mengalir begitu deras (bahkan sampe pada satu titik puncak terkadang kita merasa aneh, lupa bahkan ‘menyalahkan’ dengan ‘nilai-nilai’ yang benar dan seharusnya dipegang teguh, ironisnya malah terkadang kita mengagungkan ‘nilai-nilai’ asing yang merusak, dan pada akhirnya kita sering mendengar ucapan/sebutan seperti “gak gaul”, “masih kaku”, dsb.), gw juga pernah ngerasa tertekan, tertekan untuk terus berpikir bagaimana caranya membuat satu konsepsi yang cantik, gerakannya harus massive, cepat dan professional (sampe sekarang masih jadi cita-cita belaka, huff… ).

Disini gw gak berpikir/bicara tentang keunggulan/mengunggulkan suatu ras atau agama, tapi lebih kepada perubahan tatanan sosial, perubahan kepribadian individu-individu yang akhirnya menjadi masyarakat atau bahkan nation untuk menjadi lebih baik, menjadikan individu-individu yang bertingkah laku baik, jiwa sosialnya tinggi, cerdas, kreatif, beradab n yang paling penting beragama yang pada akhirnya berujung kepada masyarakat yang madani, beradab dan memiliki kebudayaan yang tinggi.

Kenapa gw bisa berpikir seperti itu? Ngerasa perlu adanya perubahan sosial?, karena yang gw rasakan saat ini adalah semakin berkembangnya gejala sosial ke arah negatif, binatang-binatang bersafari yang banyak berkeliaran di tempat ditentukannya arah pergerakan bangsa, orang-orang borjuis yang semakin gencar membangun jurang pembatas antara mereka dengan si miskin sampe semakin banyaknya muda-mudi yang lupa dengan tugas mereka sebagai calon-calon pengemban amanah bangsa, penerus bangsa. Mungkin pandangan gw terlalu sinis dan mungkin perubahan itu eksis, tapi ya emang itu yang gw rasakan saat ini, skeptis terhadap perubahan bahkan mungkin terhadap semua hal.

Disaat bara api sedang panas-panasnya Andi seolah-olah dengan tenang menyiramkan air dingin ke hati gw. Dia juga mencoba mengutarakan apa yang dia rasakan, juga pandangannya. Dia emang gak mendikte gw untuk ngeliat segala sesuatunya (apalagi pergerakan) dari prosesnya, tapi dari semua yang diutarakannya poin itu yang gw dapet. Gw kembali ngerasa sadar bahwa hasil bukanlah segala-gala-nya tapi proseslah yang membentuk segala-gala-nya, gw juga sadar bahwa selama ini yang gw pikirkan hanyalah hasil, hasil dan hasil tanpa memperdulikan proses, atau bahkan apa yang telah gw lakukan untuk mendapatkan hasil tersebut dan gw juga ngerasa musti ngerubah cara pandang gw dari ‘hasil’ ke ‘proses’.

Jadi inget lagunya Joan Baez yang Donna Donna, Stop complaining said the farmer, who told you a calf to be, why don’t you have wings to fly with, like a swallow so proud and free. Yap, gw kerjaannya jadi tukang protes selama ini tapi apa sumbangsih gw buat ‘pergerakan’(dalam hal ini ‘pergerakan menuju yang lebih baik’)?, gw rasa blum ada. Mungkin salah satu solusinya adalah ikut dengan salah satu ‘pergerakan’, tapi sampe sekarang gw masih enggan buat gabung dengan ‘pergerakan’, gw masih mau menjadi individu independen, masih mau jadi karang besar ditengah lautan. Mungkin suatu saat nanti disaat gw udah punya cukup banyak alasan atau mungkin situasi yang mendesak gw, gw akan ikut kepinggir buat gabung dengan karang-karang yang lain, insya Allah.

Gak kerasa 2 temen gw udah dateng buat ngejemput gw dan Andi, kami berduapun bangun dan siap-siap buat pulang, pamit sama orang tua temen gw lalu berangkat menuju terminal.

Cuma mau mengingatkan sekali lagi, kalau ini semua cuma curhatan belaka dari seorang anak muda yang kurang ilmu tapi mau menjadi lebih baik, jadi klo ada yang gak setuju ya silahkan ataupun ada yang mau ngasih kritikan, hayulah dengan senang hati diterima, segitu aja. Wallahuallam.

Wednesday, May 02, 2007

duaribudua

Wakaka barusan baru dapet nih poto dari si eva, hihi masih pada imut² (amit² kalee...-red) banget yah =D, untung gw gak narsis jadi muka gw gak keliatan wakakaka, ini lagi ngapain yah?
Eva : "itu lagi abis upacara, ada acara bersih2, kita skelas malah duduk2 pas ada guru yang lewat, baru (pura2) kerja", wakaka =D

Gile jadi pengen skulah lagi nih jadinya n jadi inget waktu skulah dulu, maen bola bareng, cabut pelajaran bareng, diomelin guru bareng, ngangkat tangan bareng waktu ditanya sama guru siapa pelakunya(yang iseng), nginep bareng pokoknya susah seneng bareng, huff kapan bisa ngumpul rame² kaya begini lagi yah?

Friday, April 27, 2007

Kesimpulan...

Semalem sekitar jam 1/2 12an baru selesai baca buku terakhir dari 3 buku yang gw beli secara online, buku²nya :

- Holocaust Industry.
- Soe Hok Gie, Perjuangan Intelektual Muda Melawan Tirani
- Orang-Orang di Persimpangan Kiri Jalan.
Plus inget sama 2 buku lain :
- Dibawah Lentera Merah.
- Sang Pejuang Pemberontak.
Gw mencoba ambil kesimpulan dari ketiga buku tersebut plus ingetan gw sama 2 buku lain yang udah disebut diatas, kurang lebih seperti ini :
Kemungkinan semakin ke "kiri" semakin besar apabila tendensi sosialis kebawah semakin besar namun tidak tersalurkan, kekecewaan kolektif terhadap kaum "kanan", frustasi kepercayaan ditambah kurang luasnya pemahaman tentang konsepsi Islam yang kaffah.
Jadi, menurut gw lagi, buat pemuda² yang punya semangat juang tinggi(radikal mungkin?), kejujuran yang dalam, intelektualitas yang luas, idealisme yang kokoh, yang gak sabaran ngeliat perubahan(revolusioner mungkin?) n yang nda mau semakin ke "kiri" ada baiknya menyalurkan kemampuan organisasinya ke organisasi² masyarakat dalam arti yang luas(yang terpenting perlunya selektif, kritis, gak taqlid buta(gak dogmatis mungkin?) n gak apatis terhadap organisasi² yang mau dipilih (lebih sabar mungkin?)), selain untuk menyalurkan kemampuan n bakat juga untuk memberikan kontribusi buat pembangunan bangsa ini. CMIIW. Wallahuallam.

Wednesday, April 25, 2007

Benci? Ayo Ambil Keuntungan

“Mo, boleh minta tolong gak?”
“Pastilah, masih kaku aja, minta tolong paan mangnya?”
“Lu bilang lu abis gajian ya?, gini, nyokap gw sakit gw udah bawa ke poliklinik tapi gw gak bisa nebus obatnya duit gw kurang, nah gw mo minjem barang cepe ceng dulu donk, tapi gw gak bisa ganti bulan ini, insya Allah bulan depan gw ganti, lu ada kan?”
“Emm… hmm… emm…”
Gimana Mo bisa kan?”
“Emm… gimana ya?”
Bisakan Mo??”
(Tiba-tiba teman Momo yang gak begitu gw kenal lewat n langsung ngajak dia maen bola)
“Jadi gimana Mo?”
“Mi gw cabut duluan ya, sory gw ada urusan”
“Mo trus gimana nih? Gw minjem duit dulu sama lu”
“Duluan ya Mi, bye”

Jleb, langsung ke hati cuy sakit banget rasanya, ini kali ke 3 gw dapet perlakuan kaya begitu dari dia, gak abis pikir gw, orang yang udah gw kagumin setiap saat atas omongan-omongannya tentang solidaritas, yang udah gw jadiin panutan setiap waktu, yang tiap hari ngingetin gw tentang pentingnya persahabatan, ternyata mengkhianatin apa yang udah dia ucapin setiap hari. Setiap hari dia yang selalu bilang ke gw klo solidaritas itu penting banget bagi persahabatan kita berdua, setiap dia butuh sesuatu gw selalu ada disamping dia buat nolong dia, tapi apa yang udah dia lakuin ke gw?, mana balesannya ke gw? kemana omongan2 dia tentang solidaritas? Tentang persahabatan? Terbang bersama tiupan anginkah? Atau udah masuk sistem pencernaan bersama air liurnya? Sial, sakit ati gw, benci... benci… pokoknya benci titik.

Et…et… udah, udah, cerita si Momo n Samiun diatas udah abis, gimana? Ikutan sebel, benci, kesel n rasanya mo nonjok si Momo kaya si Samiun? Atau malah mau mendiskreditkan si Momo sebagai orang yang munafik atau bahkan penjahat tulen?, hmm… terlepas dari persepsi ataupun reaksi negatif dari masing-masing pembaca tentang contoh kasus diatas, ada satu pertanyaan yang seharusnya timbul setelah kita ngalamin atau minimal ngedenger tentang kejadian seperti contoh kasus diatas, secara, tipikal kejadian seperti itu sering terjadi disekeliling atau bahkan di kehidupan kita sehari-hari.

“Hal positif apa yang kita bisa ambil dari kejadian diatas?”, yup kurang lebih pertanyaan seperti itu yang musti kita jawab setelah kita ngalamin atau ngedenger contoh kasus seperti diatas, ya… minimal untuk ngebuat hati tenanglah. “Pelajaran gratis”, yap satu keuntungan besar yang dapat kita ambil dari contoh kasus seperti diatas, liat bagaimana si Momo telah mengajari kita betapa sulitnya konsisten atas apa yang telah dia ucapkan, bagaimana si Momo telah memberitahu kita betapa pahitnya dikibulin, betapa gak enaknya disebut sebagai orang munafik dan masih banyak lagi. If we hate it why we still do it?, yap si Momo udah sukses dan susah payah nempatin dirinya sebagai life sample, lantas kenapa kita nggak berterima kasih kepadanya dengan tidak melakukan tindakan kurang baik yang telah Momo contohkan kepada kita?. Tidakkah tindakan Momo juga bisa menjadi sindiran atau teguran kepada kita bahwa if you hate it never do it!.

Belakangan pikiran gw terusik sama tindakan-tindakan amoral dari para pemimpin bangsa (eksekutif, legislatif maupun yudikatif), aseli gw gak suka banget sama tindakan mereka, sebagai pemimpin bangsa mereka gak pantas berperilaku amoral seperti yang telah mereka lakukan, tapi setelah dipikir-pikir lagi, kenapa gw harus musingin keburukan orang lain ya, toh gak ada untungnya buat gw, sedangkan gw sendiri? Hmm… masih suka berperilaku seperti mereka ternyata, gw frontal klo nentang apa yang namanya korupsi, tapi gw sendiri terkadang masih suka make telpon kantor buat urusan pribadi, huff (astaghfirullah).

Be better than them. If I hate them I don’t want to be them, paling enggak itu jawaban dari hati gw, ya… setidaknya tindakan mereka bisa jadi bahan ‘sentilan’ buat diri gw pribadi atau bahkan satu pelajaran hidup bahwa “ini yang gw lakuin salah loh, jadi jangan diikutin”, mungkin contoh kasus andai suatu waktu ketika gw mau ngelakuin tindakan yang seharusnya gak gw lakuin n kebetulan gw benci karena tindakan tersebut juga dilakuin sama orang yang seharusnya gak ngelakuin itu (muter2 mode : on :P), gw gak jadi ngelakuinnya karena I don’t want to be them. Yah mudah-mudahan aja konsepsi kecil2an kaya begini bisa terlaksana n bisa bermanfaat amin…, hayu hayu introspeksi diri. Wallahuallam.

Thursday, April 19, 2007

Tutup Mata Sampe Mati!!

Penembakan Virginia Tech : RI Sulit Batasi Mahasiswa ke AS
Jenazah Partahi Tiba di Jakarta Minggu 22 April
Penembakan Virginia Tech : Bang Mora, Hero dari Indonesia
3 judul berita diatas gw ambil dari situs berita online detik.com, sebenernya gw rada risih sama berita mengenai penembakan di Kampus Virginia Tech itu, yang gw permasalahin sebenernya bukan tentang kejadiannya, tapi lebih ke pemberitaannya. Pemberitaan itu menurut gw terlalu dibesar-besarkan kalo dibandingin sama genosida yang terjadi di Palestina, liat bagaimana pers Amerika menyebarkan berita tentang penembakan itu dengan gaya hiperbolanya, dan pers kita? ikut-ikutan!!, seolah-olah takut dibilang kalah jiwa hiperbolaismenya sama pers luar.

Tapi liat bagaimana pers Amerika dan pers kita seolah-olah tutup mulut n tutup mata padahal mereka seharusnya tau kalau pembantaian di Palestina itu terjadi setiap hari, siang malam, seharusnya mereka juga tau yang dibantai disana itu jauh lebih dari 33 orang dan seharusnya mereka juga tau objek yang dibantai disana bukan sekedar mahasiswa yang masih terlihat gagah yang masih bisa melakukan perlawanan, tapi yang dibantai disana di Palestina sana itu ibu² tua dan bayi² atau anak² yang masih terlalu manis dan imut buat berlumuran darah.

Gw gak mau mungkir, emang ada orang Indonesia yang meninggal disana, tapi sekali lagi bagi gw pemberitaannya terlalu dibesar-besarkan, lebih keliatan seolah-olah kita bangga warga kita mati ditembak di Amerika sana. Kita seolah-olah seneng bicara tentang bualan yang diajarin sama orang barat daripada bicara tentang kebenaran. Sial!!. Mo sampe kapan kita tutup mata kaya begini? sampe mati?

Wallahuallam.

Monday, April 16, 2007

And Finally Sagita Returns...

Alhamdulillah akhirnya bisa ketemu internet juga nih hari, beberapa hari kemaren abis dikasih peringatan sama Allah, gw sakit. Mungkin karena kurang sedekah n sholatnya belakangan gak bener kali ye.

Sekarang si blum masup kantor, masih istirahat dikit, besuk insya Allah udah mulai masuk, jadi sekarang lagi diwarnet nih, tangan gatel hampir seminggu gw gak megang kebod (keyboard-red) jadi sekarang kewarnet cuma mau maenan kebod doank, huahahaha...

Oia besok Riris uan, wah gutlak pokoknya, mudah2an semuanya berjalan lancar n hasilnya memuaskan, amin...

Udah ah segitu aja, mo ngabisin sekaleng ponori sweat n 3 bungkus bang beng abis itu cabz...

Monday, April 09, 2007

...
Bagai Letusan Berapi
Bangunkanku Dari Mimpi
Sudah Waktunya Berdiri
Mencari Jawaban Kegelisahan Hati
...

Monday, April 02, 2007

Kulepas Kepergianmu...


Spesifikasi

Nama : Si Putih (Udah gak putih lagi :p)
Kegunaan : MP4 Player & Buat Nyimpen Data (kerjaan kantor, proyek, tutz, oprekan n xploit :p)
Kapasitas : 256 MB

Cerita

Seperti biasa, tuh plesdis dikeluarin dari tas trus dipasang deh ke usb, gak seperti biasanya ternyata tuh plesdis gak kedetek gw coba nyalain beberapa kali juga gak nyala, gw getok² juga gak nyala (ups... kegep hahaha, tapi terkadang berhasil juga tuh plesdis nyala abis gw getok²in ke tangan gw hahaha, boys don't try this at home :p), gw coba cek pake sopwer PM juga gak kebaca, hmm... apa ini udah berakhir?, wallahuallam, blum gw coba cek lagi pake sopwer lain (ceritanya penasaran nih...).

Emang dasar gw gak bisa ngerawat barang si jadi ya pergi juga tuh barang dari tangan gw, padahal baru beberapa hari kemaren gw oprek firmwarenya (ngeganti bahasa plus startup & shutdown scene). Emang sebelum gw oprek firmwarenya tuh plesdis udah rewel banget, pokoknya udah gak bisa diajak kompromi lagi mulai dari kena goncangan sedikit langsung restart sampe nyalainnya susah banget sampe gak kedetek sama beberapa pc.

Mau nyalahin siapa? siapa yang mau nyalahin siapa :P, seperti yang gw bilang diatas, emang gwnya aja yang gak bisa ngerawat barang, itu plesdis sering banget jatoh, ketindihan barang² yang beratnya puluhan kali lipat dari si plesdis, walau gw sadar si plesdis gak kaya semut yang bisa ngangkat barang yang beratnya beberapa kali lipat dari berat badannya, tapi tetep aja gw cuek bebek, dan yang paling paragh gak jarang tuh plesdis ada dibawah badan gw pas gw baru bangun tidur(ceritanya plesdisnya ikut ketiduran bareng empunya :P-red).

Hmm... yo weslah, nanti gw coba² lagi siapa tau bisa diakalin hehehe (terkesan gak mau rugi bukan? hahaha), sembari nyari²(nyari? siapa tau ada yang buang :P) plesdis baru atau hd eksternal, bagi yang jualan plesdis bagus n hd eksternal boleh tuh ditawarin ke gw, tapi yang murah yah, lagi seret nih, huhehehe.

Sip, segitu aja curhatnya :P, wallahuallam.

Thursday, March 15, 2007

Diam itu benar-benar emas.
Karena diam kita terhindar dari ucapan yang sia-sia.
Karena diam kita juga terhindar dari tindakan yang sifatnya emosional.

Karena diam pula kita punya banyak kesempatan untuk lebih mengenal siapa diri kita yang sebenarnya.
Dan karena diam kita juga punya banyak kesempatan untuk bisa tahu betapa kecilnya diri kita.
Namun diam bukan berarti tidak mengerti.

Pelajaran yang amat berharga baru saja kudapat.
Kata-kata yang simplistik namun teramat dalam maknanya.
Terima kasih teman.

Saturday, March 10, 2007

Mengumpulkan Kembali Serpihan-Serpihan Idealisme


Yup seperti terlihat diatas waktu menunjukkan pukul 11 kurang 3 menit-an malem (sebelumnya makasih buat ‘bida2ri_qu atas kado jamnya yang imut dan tentunya sangat berguna :) ), badan pegel² euy, malem kemaren sama temen² kantor abis maen futsal selama kurang lebih 2 jam-an (baru sampe rumah jam ½ 2an, hua… malem bener kasian mamah yang pastinya blum tidur karena nungguin gw dirumah :( ), siangnya gw jalan keskul buat nemuin Ika n Deddy buat ngomongin rencana nanjak yang insya Allah Kamis malem depan(15 Maret 2007) berangkat. Sebenernya gak makan tenaga sama sekali pas diskulnya, cuma perjalanan keskul yang lumayan nambahin tumpukan asam laktat disekitar kaki gw. Gw musti jalan dari Jln. Gorda sampe terminal Pinang Ranti, kenapa jalan? Ijah soalnya gw liat dihape gw jam menunjukkan pukul 14:06 n gw janji sama Ika n Deddy jam 15:00, sedangkan jalanan tadi siang itu padat merayap alias macet banget, angkot yang gw tumpangi paling bisa maju kedepan beberapa centi per menitnya, yo wes turun ajalah daripada telat. Niat hati dateng gak telat ternyata gak kesampean, tol Cawang siang tadi ternyata jadi plagiat, ikut²an macet juga, ya Allah pasti telat nih, yo weslah ikhlasin aja gak usah banyak protes lagian gak ada untungnya ngedumel sembari ngeluarin kata² ck…ck… atau sekedar protes dalem hati, yang ada malah kesel sendiri.

Perencanaan selesai jam ½ 5an keputusan nanjak udah bulet n ketemu lagi kamis sore, gw musti siap² cabut ke daerah Setu Babakan, Ciganjur buat silaturahim sama abang gw yang udah lama banget gak ketemu hampir sekitar 2 tahunan semenjak gw “dilepas” sama beliau. Gak sekedar silaturahim biasa si, soalnya disanalah babak baru dari kehidupan gw dimulai. Ya satu babak dimana gw musti mengumpulkan kembali serpihan-serpihan idealisme gw yang udah lama berserakan karena gak pernah “diatur”, satu babak baru yang musti gw jalanin setelah sebelumnya gw hidup dalam pergolakan batin yang cukup kompleks, yang cukup berat bagi gw untuk menentukan bahwa gw harus kemana, “kekiri” atau “kekanan”. Satu babak dimana jawaban ditemukan setelah proses pencarian kebenaran yang hakiki gw jalanin, bukan kepalsuan yang selama ini menjadi dominan yang seolah² menjadi peran utama kehidupan, atau kepalsuan yang berbungkus kebenaran.

Alhamdulillah, gw bersyukur banget Allah telah menunjukkan jalan-Nya lagi, dan itu berarti udah jadi kewajiban bagi gw untuk tetap ada dijalan yang telah Allah tunjukkan. Selain ini bagi gw adalah kesempatan kedua yang Allah berikan, ini juga merupakan satu kenikmatan yang musti dijalanin dengan rasa tanggung jawab yang penuh, jadi kedepannya dalam ngejalanin hidup gw gak main-main apalagi “sembarangan”. Mudah²an dalam diri gw timbul rasa Istiqomah yang kuat yang mengakar sampai kehati yang membatu sampai kejiwa, jadi badai apapun yang menerjang atau angin sekencang apapun yang meniup gw, gw akan tetap berada di jalan-Nya, Insya Allah doain aja.

Oia, buat Orang tua, temen², ‘bida2ri_qu, Mas², Abang² dan Mba² yang selama ini telah banyak memberikan pelajaran hidup baik secara langsung maupun gak langsung ke gw, makasih banget, tanpa kalian semua pelajaran hidup yang sangat berharga mungkin akan sangat sulit bagi gw untuk mencarinya, segitu aja deh udah mulai nguantuk nih besok pagi musti ketemu Mas Ole n Bang Mamun buat diskusi, abis itu musti ke Adventure buat nyewa tenda n beli peralatan nanjak, abis itu lagi gw musti nemenin Ficky ke Cempaka Mas buat beli sparepart PC rumahnya. Wallahuallam.

Wednesday, March 07, 2007

Hello there the Angel from my nightmare...
The shadow in the background of the morgue...
The unsuspecting victim of darkness in the valley we can live like Jack and Sally if we want...

Wednesday, February 28, 2007

Sekali Lagi Oren

Thanx buat mas Rikko atas fontnya ;)
Kalo mo liat design yang lainnya, silahkan kunjungi DA gw http://hdytsgt.deviantart.com/, baru 2 si, maklum baru daftar, wekeke

Friday, February 23, 2007

Hasrat Ngeblog Hilang?

Gak kaya biasanya, akhir-akhir ini gw males ngeblog, udah hampir 3 postingan yang udah gw buat dari yang baru satu baris sampe yang udah 2 paragraf gw cancel secara cuma-cuma. Padahal bahasan yang mau gw bahas ada banyak banget, gak jarang gw ngerasa tangan gw gatel pengen ngeblog baik setelah liat media yang semakin nyeleneh ataupun ngeliat tingkah laku yang katanya wakil rakyat yang semakin aneh, mulai dari buku-buku yang gw baca sampe rasa penasaran gw pada satu pemikiran seseorang. Hasilnya gw musti ngerepost postingan gw yang udah lama, mungkin karena gak mau dibilang dayat is dead kali ye (huekss...).

Lah kenapa sekarang bisa ngeblog?, ini gw ngeblog setelah gw ngecancel postingan yang niatnya ngebahas tentang pelajaran berharga baru tentang project planning yang gw dapet dari kantor, baru beberapa baris udah gw delete lagi, dari situ gw bawaannya mau curhat tentang hasrat gw yang seolah-olah hilang buat ngeblog.

Hmm... mungkin karena lagi ngejer tayang kali ye jadi pikiran gak fokus buat ngebahas satu masalah, yo wes lah curhat aja curhat...

Wednesday, February 21, 2007

Muslim Manifesto (Repost)

Kami membela hak kami sebagai Muslim, kalian sebut kami teroris...
Kami melawan penjajah yang merampas hak kami, kalian sebut kami teroris...
Kami melakukan tarbiyah untuk mendidik generasi kami selanjutnya, kalian sebut kami teroris...
Kami menjalankan sunnah Rasul kami seperti memanjangkan janggut dsb., kalian sebut kami teroris...
Kami mencoba membela saudara kami, kalian sebut kami teroris...
Kami melakukan pergerakan, kalian sebut kami teroris...
Kalian mencemooh & menghina Rasul kami, dan kami mencoba melawannya, kalian sebut kami teroris...

Kalian menjajah bangsa Palestina, menghancurkan bangsa Irak, meluluh lantakkan bangsa Afghanistan, membunuh bayi2 dan ibu2 yang tidak berdosa, kalian memfitnah para ustadz dan para mujahid, menculik mereka, menyiksa mereka dan membunuh mereka dengan kejam, membuat propaganda internasional untuk menghancurkan kami, merusak pemikiran generasi kami dan mencoba membuat kami percaya bahwa itu untuk kebaikan kami, ya kalian benar kami teroris...

Orang paling idiot didunia ini pun tau siapa yang sebenarnya teroris, kalaupun kami teroris lantas kalian apa??

Ya Allah berilah rahmatMu bagi RasulMu dan bagi seluruh Muslim yang ada didunia ini, sampaikanlah salam cinta kami kepada Rasulullah dan berikanlan kekuatan kepada kami Ya Rabb..

Thursday, February 15, 2007

Wednesday, February 14, 2007

tktq[dot]net

hatetepe://wewewe[dot]tekateqi[dot]net
kurang lebih begitu dibacanya, website teka-teki itu udah banyak menyita? waktu gw 2 hari belakangan *baru lepel 28 neh :((* dan parahnya "virus" ini cepet banget nyebarnya di ruangan kantor gw huahahaha parah banget, hehe gak juga si, gak parah² banget, banyak manfaatnya juga permainan onlen kaya gitu, sampe sekarang si kalo mo dijabarin ada beberapa manfaat yang udah gw nikmatin, mulai dari jadi lebih bisa teliti terhadap suatu hal, intuisi kepake, otak bener² diputer, sampe² dapet pelajaran baru.

Nah yang ini nih yang gw demen (pelajaran baru-sgt), Vigenère Encryption huehehe, sebenernya enkripsi ini simpel banget, kalo mo nyari chipertext-nya cuma ngebuat keyword untuk plaintext-nya abis itu dimasukkin deh ke vigenère table, buat nge-decrypt-nya tinggal cocokin chipertext sama keywordnya di vigenère table tadi, simple kan?, nah dari situ gw tertarik buat ngebuat encryptor plus decryptor-nya pake PHP *bukan pesonya Filipina loh :P*, waktu gw googling nemu begini :

Breaking the Vigenère Cipher is usually done in two steps:

  1. Finding the length of the key
  2. Finding the characters in the key
Nah, yang pertama udah bisa, sekarang tinggal yang kedua nih, sempet mikir pake array 2 dimensi si, tapi menurut gw itu kebanyakan musti dimasukkin satu² isi dari vigenère tablenya*iya apa? huehehe*, tadi si udah sempet² nanya mas Soleh, disaranin make array 2 dimensi tadi *hmm... boljug lah, namanya juga coba², nanti kalo niat develop baru "dipangkas" baris kodenya =))*. Maklum masih newbz hehe, ada yang mau kasih saran?, dengan lapang dada diterima :D, atau ada yang mau brainstorming?, hayu lah hehe, Insya Allah kalo dah kelar viencdector*sebutan buat encryptor-decryptor vigenère :D* gw posting n bahas kodenya perbaris, Insya Allah.

Tuesday, February 06, 2007

Teruntuk Wanitaku

Ketika seluruh buku didunia telah tamat kubaca.
Ketika musik tak lagi dapat menghiburku.
Ketika puisi tak lagi terdengar puitis ditelingaku.
Dan ketika semua hal didunia tak lagi dapat mengubur rasa cintaku kepadamu.

Apakah kau masih akan terdiam membisu.
Sedang aku disini berdiri menggigil diselimuti sikapmu yang dingin.
Masihkah kau enggan menoleh sejenak.
Sementara aku merenung disini menanti jawaban, cinta hangat darimu.

Cinta artinya hasrat yang besar atau yang berkobar-kobar atau yang sungguh-sungguh, kata filsuf.
Entahlah aku tidak begitu mengerti, yang kutahu hanya satu, aku terbius oleh cintamu.
Dan satu yang tidak ku ketahui.
Apakah setelah dirimu aku masih bisa mencintai wanita lain?

---
Didedikasikan untuk wanitaku :)

Thursday, February 01, 2007

Currently read :
1. Dibawah Lentera Merah - Soe Hok Gie
2. Studi Indonesia di Rusia : Sebuah Rumah Sejarah yang Alpa Disinggahi - Alex Supartono dan Lisabona Rahman
3. Djalan Baru Untuk Republik Indonesia - Jajasan "Pembaruan"
4. Jaman Bergerak di Hindia Belanda : Mosaik Bacaan Kaoem Pergerakan Tempo Doeloe - Edi Cahyono
5. Filsafat Umum - Ahmad Tafsir

Friday, January 19, 2007

Surat Cintaku Untuk PSSI

Saya adalah salah satu orang yang kecewa dengan keputusan official PSSI memecat Tuan Peter Withe, banyak pengamat sepakbola atau bahkan pencinta timnas (yang tidak mengerti "ada apa" di official sebenarnya - saya termasuk didalamnya) menganggap bahwa Tuan Withe telah membawa banyak perubahan pada permainan timnas kita, tapi saya (kalau tidak mau disebut kami) belakangan kecewa setelah official memilih untuk memutuskan Tuan Withe, saya jadi bertanya² apa kita masih seperti anak² yang tidak mengerti apa arti sebuah proses, proses untuk mendapatkan sebuah hasil?

Saya rasa kalau kita mau maju, kita jangan hanya bisa menyalahkan 1 pihak saja (salah sedikit pecat, kita bukan malaikat bung), semua pihak harus intropeksi diri (kita gentle kan), entah itu pemain, pelatih atau official semuanya harus berbenah, harus saling mendukung bukan saling menginjak, sama² membangun dan saling membantu untuk sebuah kemajuan.

Piala Asia sudah didepan mata, bagi saya mungkin pertanyaan yang tepat pasca Piala Asia nanti (jika timnas tercinta kita jadi bulan²an) adalah "Siapa lagi ya yang harus jadi kambing hitam", dan saya adalah orang pertama yang akan menjawab "Nurdin Halid dan Official"

Maaf, saya tidak ingin mengacungkan jari telunjuk saya kepada siapapun, saya memang masih muda dan masih banyak ketidakmengertiaan yang saya miliki tapi saya ingin belajar dewasa, belajar untuk menghargai apa yang disebut dengan proses untuk mencapai hasil, belajar untuk menghargai kerja keras seseorang dengan tidak memandangnya sebelah mata. Saya harap Official PSSI dapat mempertimbangkan keputusan pemecatan Tuan Withe kembali, dan saya selalu berdoa agar Official PSSI mau bersikap gentle untuk meminta agar Tuan Withe kembali melatih timnas tercinta kita (tenang bung, itu bukan sikap yang memalukan, bila semua lapisan masyarakat mencemooh keputusan anda² untuk menarik Tuan Withe kembali melatih timnas, maka saya adalah satu²nya orang yang kagum dan mendukung keputusan anda). Cheers... angkat gelas kita bersulang!! Maju terus persepakbolaan Indonesia.

--
Regards,
Hidayat Sagita


Note : Surat ini udah gw kirim ke E-mail PSSI, Komentar Pemirsa di situs PSSI dan Redaksi DetikSport. Ada yang berniat forward ke media lain?

Thursday, January 18, 2007

Kita Lebih Baik Dari Mereka

Waktu menunjukkan pukul 21:15 wib, badan gw rasanya lemes banget *huaa… tim kesayangan gw kalah :((*, gw baru aja selesai nonton pertandingan Indonesia vs Singapura, di pertandingan ini Indonesia harus menang kalau mau masuk ke babak semifinal, hmm… tapi kenyataan seri harus kita terima di pertandingan ini dan itu berarti kita gak masuk ke babak selanjutnya karena Vietnam yang satu grup dengan kita berhasil menang atas Laos, gw blum tau hasil akhirnya berapa, yang jelas Vietnam berhasil ngebuat gol lebih dari 3, kita sebenernya punya nilai yang sama dengan Singapura dan Vietnam *5 poin* tapi kita tetap kalah di selisih gol, yasud kita tersingkir.

Kalo ngomongin soal permainan sejak pertandingan pertama melawan Laos, abang² kita cukup maen bagus, apalagi tadi, mereka sangat tenang memainkan tempo permainan *padahal pada awal² pertandingan mereka mendapat tekanan yang cukup sporadis dari Singapura*, passing 1-2 yang akurat yang bisa dibilang eye catching, tendangan² jarak jauh yang kencang dan tepat sasaran sampe umpan lambung yang dilepas dari sayap kanan atau kiri, sangat indah kalo menurut gw, dan menurut gw lagi nih, timnas kita udah ada kemajuan dari skill individu maupun kekompakan tim, lantas kenapa kita masih kalah?, hmm… cukup repot kalo ngejawab pertanyaan yang satu ini kalo nyalahin dewi fortuna, beberapa kesalahan, kita yang ngelakuin, kalo nyalahin pemain, gak bisa juga, wong permainan pemain kita cukup taktis, bagus dan stabil dari awal sampe akhir pertandingan, yah wallahuallam deh…

Mengenai pertandingan yang tadi, yang baru aja selesai, jujur gw bangga banget sama abang² gw yang tadi maen, 4 jempol deh buat mereka :), permainan tadi sangat menarik, bagus…bagus banget, skill pemain kita bisa dibilang diatas pemain Singapura *yang katanya juara bertahan*, 2 gol yang tercipta oleh Singapura menurut gw bukan karena serangan menawan yang mereka buat tapi karena kesalahan pemain kita, beda dengan 2 gol yang tercipta untuk kita, keduanya merupakan hasil kerja keras yang manis bahkan golnya bang Zaenal Arief itu bisa dibilang gol cantik, gimana engga wong bola lambung yang liar bisa dia jinakkan dengan satu sentuhan dada dan satu cok kaki yang menghasilkan tendangan yang indah :). Ball possession kita juga yang menang, padahal diatas kertas Singapura jauh lebih unggul dari kita, gimana engga wong ada 2 pemain asing yang udah dinaturalisasi main, beberapa pemain mereka postur tubuhnya jauh lebih tinggi dari pemain kita, udah gitu mereka tuan rumah lagi, gimana?, pulangin aja tuh Bennett ke Inggris wong adu sprint sama Atep aja kalah =))

Hmm… mungkin ada yang berpendapat kalau gw terlalu berlebihan menilai permainan timnas kita, tapi gw rasa enggak koq, emang itu faktanya, timnas kita main bagus dan beberapa kemajuan juga udah dicapai seperti yang gw singgung diatas, malah gw mau nanya sama mereka yang masih melihat timnas kita dengan sebelah mata atau bahkan dengan pandangan sinis, “Apa kalian udah bener² mantau kemajuan timnas kita atau bahkan ngeliat langsung *di tv minimal* gimana permainan timnas kita dari tahun ke tahun sampe² bisa ngasih komentar miring?”, “Bisa gak menghargai kerja keras mereka sediki…t aja?”, “Ngebandinginnya sama timnas apa si? Brazil, Spanyol atau bahkan Prancis? huh, kelaut aja lo :P”, sayup² terdengar pertanyaan klasik “Bagaimana dengan Ligina yang pemainnya masih sering adu jotos?”, hmm… Ligina ya? Gw juga kurang begitu suka si soalnya terlalu banyak pemain asing *gw gak suka*, kebanyakan adu jotospun timbul karena ulah beberapa pemain asing, gak percaya? Tonton sendiri dan perhatiin deh…, hmm… walau Ligina gw gak terlalu suka, tapi mencintai timnas ‘Merah Putih’ harga mati buat gw =)), sounds nationalist, eh? =))

Dan terakhir, paragraf ini gw persembahin buat abang² gw yang barusan selesai main, maju terus persepakbolaan Indonesia!!, shoutz to Erol FX Iba, Atep, Mahyadi Panggabean, Ponaryo Astaman, Zaenal Arief, Ilham Jaya Kesuma, Eka Ramdani, Ismed Sofyan, Bambang Pamungkas, Budi Sudarsono, Richardo Salampessy, Firmansyah, Hendro Kartiko dan Agus Indra. Spesial shoutz buat bang Erol btw ajarin gw ngedribel bola dunk :D, and anw darahmu yang tadi semerah semangatmu :). Wallahuallam.

Monday, January 15, 2007

Iseng ngumpulin puisi ini dari Filmnya GIE :D

-----------

Aku tak tau mengapa, aku merasa agak melankolik malam ini.
Aku melihat lampu-lampu kerucut dan arus lalu-lintas jakarta dengan warna-warna baru.
Seolah-olah semuanya diterjemahkan dalam satu kombinasi wajah kemanusiaan.

Semuanya terasa mesra tapi kosong.
Seolah-olah aku merasa diriku yang lemas.
Dan bayangan-bayangan yang ada menjadi puitis sekali dijalan-jalan.

Perasaan sayang yang amat kuat menguasaiku.
Aku ingin memberikan suatu rasa cinta pada manusia.

-----------

Ada orang yang menghabiskan waktunya berziarah ke Mekkah.
Ada orang yang menghabiskan waktunya berjudi di Miraza.
Tapi aku ingin habiskan waktuku disisimu sayangku.
Bicara tentang anjing-anjing kita yang nakal dan lucu.
Atau tentang bunga-bunga yang manis di lembah Mandalawangi.

Ada serdadu-serdadu Amerika yang mati kena bom didanau.
Ada bayi-bayi yang mati lapar di Biavra.
Tapi aku ingin mati disisimu manisku.

Setelah kita bosan hidup dan terus bertanya-tanya.
Tentang tujuan hidup yang tak satu setan pun tau.

Mari sini sayangku kalian yang pernah mesra yang pernah baik dan simpati padaku.
Tegaklah kelangit luas atau awan yang mendung.
Kita tak pernah menanamkan apa-apa kita takkan pernah kehilangan apa-apa.

-----------

Akhirnya semua akan tiba pada suatu hari yang biasa.
Pada suatu ketika yang telah lama kita ketahui.
Apakah kau masih selembut dahulu, memintaku minum susu dan tidur yang lelap.
Sambil membenarkan letak leher kemejaku.

Kabut tipispun turun pelan-pelan dilembah kasih, Lembah Mandalawangi.
Kau dan aku tegak berdiri melihat hutan-hutan yang menjadi suram.
Meresapi belaian angin yang menjadi dingin.

Apakau kau masih membelaiku semesra dahulu.
Ketika kudekap kau dekaplah lebih mesra.
Apakah kau masih akan berkata kudengar detak jantungmu.

Kita begitu berbeda dalam semua.
Kecuali dalam cinta.

Haripun menjadi malam kulihat semuanya menjadi muram.
Wajah-wajah yang tak kita kenal berbicara dalam bahasa yang kita tidak mengerti.
Seperti kabut pagi itu.

Friday, January 12, 2007

"Nih yat denger, elo tuh tinggal di Indonesia dimana kebodohan dan pembodohan tersebar merata disetiap lapisan masyarakat,dimana skill gak dihargai, yang dihargai hanya strata entah yang punya strata itu qualified atau cuma bisa ngomong doank, jadi jangan kecewa, terus maju dan tetaplah tegak berdiri walau tsunami menerjang. Satu lagi jangan pernah mengharapkan orang lain, karena mereka sama sekali gak akan membantu elo. Brotha you'll always walk alone and you'll always fight alone..."

Thursday, January 11, 2007

Monday, January 08, 2007

Om Google di Pocong 2 :P

Kemarin sabtu sekitar jam 2an lewat udah gak ada jam kuliah lagi sebenernya masih penasaran sama sorting variable yang pake for *walau akhirnya bisa pake cara jadul if :D - payah...payah...* tapi temen2 ngajakin nonton, hmm... ikut ah siapa tau aja Eragon ada di Butet, abis gw penasaran banget sama tuh film, mo donlot di rapidshare bandwith cekak, mau gak mau musti balik malem trus untuk sekedar memastikan donlotan gak putus, mending kalo bisa pake DM nah ini ora iso ah payah deh udah gitu partnya banyak benul lagi, ampun... deh, jadi musti ikut nih nonton bareng sama temen2, tapi gak lama ngobrol ternyata temen2 pada mau nonton pocong 2 *huah... film begituan bakalan nguantuk deh nih dibioskop* ah gak papa gak mamalah ngikut aja lagipula jarang2 bisa nonton bareng temen2 :)

Singkat cerita, kita ketinggalan tuh film beberapa puluh menit, emang dasar gw gak respect sama tuh film jadi agak kritis dan sensitif, sembari sekali waktu ngedumel tentang tuh film ke temen gw yang disamping, Barito Ropen. Ada satu adegan yang mbuat gw semakin 'geli' sama tuh film waktu ceritanya mbak Revalina browsing, dia mbuka notebooknya sambil ngerjain kerjaannya, gak lama dia browsing 'looking for pocong', webset yang pertama kali dibuka itu google (tampilan depan) sekilas terlihat address bar browsernya, lah...lah...lah... panjang benul tuh address tampilan depan google, dari situ gw coba fokus ke address barnya aja sementara mbak Revalina trus ‘pura-pura’ browsing, dan gak lama akhirnya gw bener2 ngeliat address dari website yang dia buka kurang lebih seperti ini “C:\Document and Settings\......”, hehehe jadi ketawa geli deh gw, gw dah coba cari adegan itu sekedar buat ngebuktiin tapi ternyata gak ada ditrailernya n di youtube juga blun nongol, hm... pokoknya menurut gw itu film gak seru, jalan ceritanya udah ketebak, nilai edukasinya nol, tapi walau bagaimanapun gw tetep salut sama Rudi Soedjarwo n crew yang udah berusaha memajukan perfilman Indonesia. Udah ah segitu aja mo sholat dzuhur dulu...

Wednesday, January 03, 2007

Titik Nadir, Pertanyaan dan Jawaban...

Belakangan ini saya merasa sangat lemah, saya merasa saya jatuh dijurang yang paling dalam, perasaan jenuh, bosan akan kehidupan, pesimis, malas, bete, gak peduli dan hampir semua hal yang buruk mengelilingi keseharian saya beberapa hari belakangan ini. Pertanyaan "mau jadi apa?", "mau sampai kapan terus seperti ini?", "sudah siap 'kembali' atau belum?" dan beberapa pertanyaan lain yang seakan menghujam sampai jantung pun terus menghujani pikirian saya belakangan ini. Entah mengapa, apa hanya karena saya sedang melankolik atau bahkan saya mulai jauh dari Allah, hmm... pernyataan yang kedua sepertinya lebih tepat. Saatnya berbenah diri...