Showing posts with label Poemz. Show all posts
Showing posts with label Poemz. Show all posts

Monday, January 21, 2008

Ketika hati penuh dengan kekosongan.
Pun disemua sudut-sudutnya tak lagi lengang.
Penuh tapi kosong.
Berisi namun hampa.

Ketika perlintasan jalan tak lagi ada petunjuk.
Kedua belah tangan gopoh-gapah mencari pegangan.
Semuanya gelap.
Hitam pekat sejauh mata memandang.

Di ujung lorong sana kulihat sinar yang terang.
Kucoba hampiri setapak demi setapak.
Entah berapa lubang yang tak kulihat sedang menanti.
Terang namun teramat jauh, serasa tak berujung.

Hati, mengapa kau selalu penuh dengan kekosongan?
Dan kau jiwa, mengapa tak juga kau bangkit?
Kau Kepribadian, ya kau, dimana lagi kau mengumpat?
Allahu ma'i, Allahu naadhiri, Allahu syahidi!

Friday, November 16, 2007

Transisi dari satu ke dua

Transisi dari satu ke dua.
Dua dekade hampir kulewati, itu berarti ada 5 kabisat yang kurasakan.
Itu juga berarti ada tujuh ribu tiga ratus lima hari yang kulalui.
Kemarin aku melihat uban dirambutku dan kerut diwajahku. Ah, aku merasa semakin tua.

Transisi dari satu ke dua.
Aku pernah merasa aku tidak akan pernah sampai ke angka dua.
Dalam dua bulan kemarin, dua temanku menjadi yatim.
Setelah itu aku merasa semakin dekat dengan kematian.

Transisi dari satu ke dua.
Setelah itu seharusnya dua lebih baik daripada satu
Ah bukan, bukan lebih baik melainkan harus jauh lebih baik
Berharap dan berusaha untuk tetap sadar diri sebagai seorang Muslim dan pemuda Indonesia

Transisi dari satu ke dua, andai Allah mengijinkan, maka aku tidak akan berhenti sampai disini!

Tuesday, October 09, 2007

Sholat belumlah khusyuk.
Tilawahpun masih terhitung.
Qiyamullail?, ah aku malu menjawabnya.

Ramadhan bergegas pergi.
Tapi penyakit jiwa masih bersarang dihati.
Inikah Ramadhan terakhir? aku sendiri tidak mengerti.

Oh Rabb, hamba merasa malu nan merugi.
Meskipun begitu sisa Ramadhan akan tetap hamba kais.
Dan belaian cintaMu akan tetap hamba cari.

Friday, September 21, 2007

Untuk wajah yang selalu cerah
Untuk jiwa yang selalu tenang
Untuk hati yang selalu terjaga
Untuk cinta yang selalu bersemi

Kupersembahkan senyuman ini untukmu
Kuserahkan cinta ini kepadamu
Hanya untukmu Bidadariku
Karena Allah aku mencintaimu

Sore, 9 Ramadhan 1428 H
Dari Pojokan Menteng

Thursday, August 16, 2007

Arrghh....!!

Habiskan waktu, kulahap semua buku yang tersisa dikamarku.
Habiskan waktu, kutoreh tinta digital kedalam canvas kosong di ps/aics3ku.
Habiskan waktu, kuketik rangkaian kode kedalam console atau text-editorku.
Habiskan waktu, kumatikan lampu kamar lalu diam sambil kurenungi masa yang berlalu.

Stop, berhenti sampai disini, aku lelah.
Stop, rehat untuk sementara waktu.
Stop, lepaskan tangan dari mouse, jauhkan wajah dari layar monitor.
Stop, rebahkan tubuh, pejamkan mata.

Arrghh....!! teriakku dalam bisuku.

Tuesday, July 24, 2007

Puisi Buat Lis

Pagi tadi waktu masih seger²nya, sambil nyetel winamp gw bawaannya mo buat puisi, gak lama Lis dateng, gw baru inget klo dia ultah hari ini, yo wes daripada gak ngadoin apa², ngadoin puisi kan lumayan walau puisinya ece² =D, ok let's cikirot.

Kisah malam 18 tahun yang lalu kembali terulang.
Semua peluh dan harapan menyatu menghiasi roda kehidupanmu.

Masa depan tak memberi tanda, tapi jelajah semangat memberi cinta.
Cinta yang hadir menebar manfaat kepada setiap insan, seperti hari kemarin.

Pagi terasa begitu indah, udara begitu sejuk.
Ketika jendela kamar kau buka, setiap makhluk memberikan ucapan selamat ulang tahun kepadamu.

Selamat ulang tahun Lis Syukralillah.
Sekali lagi, selamat ulang tahun Lis, semoga semua harapan yang lu cita²kan akan terwujud. Wallahuallam.

Tuesday, July 10, 2007

Geek Poem

Apakah aku masih ada dihati kamu? 404 Not Found
Ok klo begitu biarkan aku mencintaimu? 403 Forbidden
Peluklah aku, aku ingin tahu apakah kamu mencintaiku? 401 Unauthorized
Plis sekali lagi biarkan aku mencintaimu? 509 Bandwidth Limit Exceeded
Dasar! kamu ga punya hati apa ya? 503 Service Unavailable

tentang http status baca di : http://en.wikipedia.org/wiki/HTTP_status_code

Tuesday, February 06, 2007

Teruntuk Wanitaku

Ketika seluruh buku didunia telah tamat kubaca.
Ketika musik tak lagi dapat menghiburku.
Ketika puisi tak lagi terdengar puitis ditelingaku.
Dan ketika semua hal didunia tak lagi dapat mengubur rasa cintaku kepadamu.

Apakah kau masih akan terdiam membisu.
Sedang aku disini berdiri menggigil diselimuti sikapmu yang dingin.
Masihkah kau enggan menoleh sejenak.
Sementara aku merenung disini menanti jawaban, cinta hangat darimu.

Cinta artinya hasrat yang besar atau yang berkobar-kobar atau yang sungguh-sungguh, kata filsuf.
Entahlah aku tidak begitu mengerti, yang kutahu hanya satu, aku terbius oleh cintamu.
Dan satu yang tidak ku ketahui.
Apakah setelah dirimu aku masih bisa mencintai wanita lain?

---
Didedikasikan untuk wanitaku :)

Monday, January 15, 2007

Iseng ngumpulin puisi ini dari Filmnya GIE :D

-----------

Aku tak tau mengapa, aku merasa agak melankolik malam ini.
Aku melihat lampu-lampu kerucut dan arus lalu-lintas jakarta dengan warna-warna baru.
Seolah-olah semuanya diterjemahkan dalam satu kombinasi wajah kemanusiaan.

Semuanya terasa mesra tapi kosong.
Seolah-olah aku merasa diriku yang lemas.
Dan bayangan-bayangan yang ada menjadi puitis sekali dijalan-jalan.

Perasaan sayang yang amat kuat menguasaiku.
Aku ingin memberikan suatu rasa cinta pada manusia.

-----------

Ada orang yang menghabiskan waktunya berziarah ke Mekkah.
Ada orang yang menghabiskan waktunya berjudi di Miraza.
Tapi aku ingin habiskan waktuku disisimu sayangku.
Bicara tentang anjing-anjing kita yang nakal dan lucu.
Atau tentang bunga-bunga yang manis di lembah Mandalawangi.

Ada serdadu-serdadu Amerika yang mati kena bom didanau.
Ada bayi-bayi yang mati lapar di Biavra.
Tapi aku ingin mati disisimu manisku.

Setelah kita bosan hidup dan terus bertanya-tanya.
Tentang tujuan hidup yang tak satu setan pun tau.

Mari sini sayangku kalian yang pernah mesra yang pernah baik dan simpati padaku.
Tegaklah kelangit luas atau awan yang mendung.
Kita tak pernah menanamkan apa-apa kita takkan pernah kehilangan apa-apa.

-----------

Akhirnya semua akan tiba pada suatu hari yang biasa.
Pada suatu ketika yang telah lama kita ketahui.
Apakah kau masih selembut dahulu, memintaku minum susu dan tidur yang lelap.
Sambil membenarkan letak leher kemejaku.

Kabut tipispun turun pelan-pelan dilembah kasih, Lembah Mandalawangi.
Kau dan aku tegak berdiri melihat hutan-hutan yang menjadi suram.
Meresapi belaian angin yang menjadi dingin.

Apakau kau masih membelaiku semesra dahulu.
Ketika kudekap kau dekaplah lebih mesra.
Apakah kau masih akan berkata kudengar detak jantungmu.

Kita begitu berbeda dalam semua.
Kecuali dalam cinta.

Haripun menjadi malam kulihat semuanya menjadi muram.
Wajah-wajah yang tak kita kenal berbicara dalam bahasa yang kita tidak mengerti.
Seperti kabut pagi itu.